JA,Sarolangun, Kepergian Melan kekharibaan illahi membuat geger masyarakat dikabupaten Sarolangun. Pasalnya, Gadis Belia itu pergi kepangkuan tuhan bukan selayaknya dan dianggap tidak wajar. Sebab, diduga Melan Gustiani (15 tahun) menjadi korban pembunuhan sadis dengan kondisi fisik ada luka sayatan senjata tajam dileher melan yang membuat melan meregang nyawa. Rabu (15/4).

Setelah satu malam saat kejadian. Dirumah duka, Gusnadi (44 tahun) merupakan Bapak kandung melan (korban). Menyampaikan bahwa satu minggu sebelum Kepergian Melan (alm) anak kedua dari 3 bersaudara. Setiap hari Melan melaksanakan sholat 5 waktu dan tepat waktu,

"Seingat saya seminggu sebelum kepergian melan. Anak saya itu melakukan sholat 5 waktu dan tepat waktu. Jadi saya agak merasa ketinggalan ketika hendak sholat terutama dalam mengerjakan sholat subuh". Ungkap Gusnadi (44) yang biasa dipanggil Kelana itu.

Disamping itu Gusnadi juga menceritakan, Bahwa hal yang paling memilukan ketika melan meminta uang jajan, Melan tidak minta uang jajan lebih namun hanya ingin pas - pasan,

"Mungkin anak saya melan (alm) tahu kondisi ekonomi saya. Jadi kalau minta uang jajan selalu pas pasan yakni Rp.5.000, itupun buat beli paket per-hari (internet) buat WA group Teman sekolahnya dalam menunjang fasilitas belajar. Padahal saya sering juga menawarkan uang jajan sedikit lebih Rp.10 - 15 ribu. Tapi melan tak mau. Terusterang hal itu membuat saya sangat terenyuh ". Ungkap Kelana (Gusnadi) dengan mata berkaca.

Selain Berprestasi, Melan juga ketua dalam belajar kelompok dikelasnya,

" Detik detik kepergian Melan. Masih menjawab WA (Group) Kelasnya. Temannya menawarkan untuk menjemputnya melan menjawab "Aku masih otw lewat tanah merah" (dok). Kata Gusnadi Bapak Melan (alm).

Sebelum kejadian, Sebenarnya ada niat Gusnadi mengantar anaknya untuk belajar kelompok pada hari naas itu. Namun, tuntutan ekonomi mengharuskan gusnadi terpaksa mendahulukan mengantar meja ketempat dagangannya,

" Sebenarnya hal itu sedikit saya sesalkan dengan diri saya sendiri tapi hal itu sudah terlanjur. Mungkin ini sudah takdir saya". Tutur kelana (Gusnadi) diiringi sedikit tangis.

Sementara itu, dilangsir pada salah satu media online Kasat Reskrim Polres Sarolangun, AKP Bagus Faria SIK (via WhatApp) mengatakan, kini Reskrim Jatanras Polda Jambi juga sudah turun membantu.

“Mudah-mudahan secepatnya bisa kita tangkap pelaku dan mendapat hukuman yang setimpal” (dok). Kata Kasat Reskrim Polres Sarolangun. (nal)

 
Top