JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Pertahanan Agam menghadang COVID-19  berbasis nagari di Kabupaten Agam mulai jebol. Sehingga tidak tertutup kemungkinan diperpanjang pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal itu disampaikan Indra Catri kepada awak media setelah terungkapnya salah seorang warga Kota Payakumbuh, “J” (60) yang dinyatakan positif terpapar virus corona kemaren saat berada di rumah anaknya di Jorong Titih, Nagari Padang Tarok, Kabupaten Agam.

Ternyata “J” tercatat berdomisili di Kelurahan Nunang Daya Bangun, Kecamatan Payakumbuh Barat. Namun sejak ditinggal almarhumah istrinya beberapa tahun belakangan, sekitar 2 atau 3 kali seminggu beliau pulang ke Padang Tarok dan menginap di rumah anaknya. Biasanya, tiba di rumah anaknya sudah malam, dan pagi-pagi sudah kembali lagi ke Payakumbuh.

"J" sendiri dinyatakan positif terpapar virus Corona kemaren siang, Jumat (1/5/2020) berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang diambil dan dikirim oleh Pemko Payakumbuh ke Labor Unand Padang.

Melihat kondisi yang berkembang, Bupati Agam dalam pesannya meminta agar seluruh jajarannya untuk segera dan terus melakukan monitoring dan tracking terhadap pergerakan "J" dan keluarganya beberapa hari sebelumnya.

“Monitor dan tuntaskan proses trackingnya. Kita tak mau kecolongan dan ambil resiko. Setelah itu kita akan ambil tindakan-tindakan penanganan dan sekaligus memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ancaman penyebaran virus corona itu sangat dahsyat, sangat nyata, sekaligus bisa dijadikan argumen untuk melanjutkan PSBB tahap II,” kata Indra Catri.

Lebih lanjut Indra Catri mengungkapkan bahwa “J” sehari-hari berjualan rokok, membawa ojek, dan sekali-sekali menjadi sopir di kota Payakumbuh.

“Yang bersangkutan pernah kontak dengan salah seorang pasien positif di Payakumbuh inisial HEM (pemilik toko sport) di Payakumbuh,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil tracking dari HEM diatas, salah satunya ditemukan nama “J”, kemudian Junaidi diambil SWAB-nya oleh jajaran Pemko Payakumbuh dan hasil labornya dinyatakan positif.

“Saat ini “J” sudah dirawat di RSAM Bukittinggi bersama dua orang anaknya,” sebut Indra Catri

Sedangkan sebanyak 4 orang yang terkontak langsung lainnya dengan “J” yakni kakak isteri, anak kakak istrinya, dan kakak laki-laki istrinya serta satu orang temannya langsung di isolasi ditempat karantina Badan Diklat Depdagri di Baso.

“Mudah-mudahan semuanya belum terpapar dan belum banyak kontak langsung dengan masyarakat di sekitarnya. Kita sangat berharap tentunya rantainya interaksinya di Agam belum terlalu panjang dan melebar,” pungkas Indra Catri.

* Pandu *
 
Top