JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Bantuan sembako, termasuk beras, disiapkan oleh Pemkab Solok Selatan untuk masyarakat yang tidak menerima bantuan langsung tunai dari berbagai skema yang ada. Dan bantuan tersebut memang sengaja belum disalurkan agar tidak terjadi bantuan yang ganda.

"Sembako, termasuk beras, sengaja kita siapkan untuk masyarakat yang tidak mendaparkan bantuan langsung tunai. Termasuk beras yang dicadangkan di gudang Bulog. Di Bulog kita siapkan 105 Ton, sedang bantuan dari berbagai perusahaan seperti beras, minyak goreng, dan beberapa paket juga kita stok untuk itu di gudang Dinas Sosial," ujar Kadis Sosial dan PMD Zulkarnaini

Sedangkan untuk masyarakat yang membutuhkan, dengan status ODP dan PDP menurutnya juga sudah diserahkan bantuannya berupa sembako.

Pihaknya mengakui, karena berbagai faktor, kemungkinan nanti tentu masih ada masyarakat yang tidak mendapatkan salah satu dari berbagai sumber bantuan yang ada. Sehingga itu semua perlu dicadangkan beras bantuannya.

"Kita sudah diwanti-wanti Plt. Bupati, agar sembako ini disiapkan untuk masyarakat yang tidak mendapatkan BLT. Jangan sampai ada warga yang tidak makan akibat dampak covid ini," terang Zulkarnaini terkait arahan Plt. Bupati untuk ketersediaan pangan.

Untuk teknisnya, silahkan masyarakat yang betul-betul butuh sembako didata atau melaporkan diri ke pemerintahan di jorong atau nagari. Setelah itu nagari melaporkannya ke Dinas Sosial. Setelah data tersedia, langsung diserahkan kepada masyarakat.

Saat ini bantuan PKH, Sembako dari Kemensos, dan BLT Propinsi sudah mulai digulirkan berbagai nagari. Sedangkan bantuan langsung tunai kemensos masih menunggu validasi dari pemerintah pusat.

Zulkarnaini menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu validasi dari pihak Kemensos. Datanya sudah dikirim beberapa minggu lalu. Namun belum juga dikirim data hasil validasinya. Sedang data BLT kabupaten dan administrasi pencairanannya sudah disiapkan, namun belum dicairkan karena menunggu ketetapan Kemensos.

"Jika BLT kabupaten kita bagikan, kemudian ternyata dari data kemensos yang kita kirim, ternyata tidak semuanya divalidasi oleh pihak pusat. Misal kita kirim data 6 ribu KK, tapi ternyata hanya 5 ribu yang divalidasi. Yang seribu lagi mau mau dibayar pakai apa nantinya? Sedangkan data Kemensos, adalah masyarakat yang betul-betul dianggap terdampak covid," jelasnya

Sebelumnya, Plt. Bupati Abdul Rahman juga menegaskan bahwa bantuan tersebut memang sengaja disiapkan untuk masyarakat yang tidak mendapatkan BLT, PKH. Dan tidak ada maksud lain, bahkan siapa saja nanti silahkan bagikan bantuan tersebut

"Jika BLT nanti sudah tersalur semuanya, setelah itu bantuan sembako silahkan dibagi oleh siapa saja. Silahkan siapa saja membaginya langsung ke masyarakat. Yang penting nama dan alamatnya jelas sesuai usulan pihak kenagarian dan dinas Sosial," ujar Rahman.

Ia menambahkan bahwa diperkirakan 77% masyarakat mendapatkan BLT. Dan sisanya tentu harus disiapkan skenario bantuan lain. Termasuk skenario bantuan beras dan sembako lain yang sudah disiapkan, baik di gudang bulog maupun gudang dinas sosial. Dan itu semua dilakukan setelah pembagian BLT selesai, agar tidak ada yang menerima double/ganda.

Ia juga meminta semua pihak untuk saling bersinergi dalam kondisi sulit seperti ini.

"Sinergitas kita sangat dibutuhkan saat sulit ini. Jika memang ada yang diperlukan, pihak terkait lain bisa hubungi saya langsung. Kita komunikasikan dengan baik," pungkasnya.

* ril hms/ dirman *
 
Top