JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Seperti diketahui, lansia termasuk kelompok yang rentan saat terinfeksi COVID-19.  Ini karena sistem imun pelindung tubuh pada lansia tidak bekerja dengan maksimal lagi. Akibatnya, tak sedikit lansia yang tak berhasil melawan COVID-19.

Alhamdulillah, masa rentan lansia tersebut berhasil dilalui oleh dua orang lansia asal Kabupaten Agam. Dua orang kakek ini,  Junaidi (60) dan Agusman (63), yang didiagnosa positif COVID-19, setelah menjalani serangkaian perawatan, keduanya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.

Junaidi masuk Jumat (1/5/2020) dan pulang Kamis (14/5/2020) siang, sementara Agusman  masuk Kamis (30/4/2020) dan pulang Jumat (15/5/2020)


Pada jurnalandalas.com, Humas RSAM Bukittinggi Mursalman Caniago, Minggu (17/5/2020), mengatakan bahwa  kesembuhan kedua lansia itu  menjadi kabar baik sekaligus penyemangat bagi para lansia lainnya yang juga terinfeksi  COVID-19 untuk bisa sembuh.

“Kedua orang kakek yang sembuh ini termasuk berisiko tinggi dalam kasus  COVID-19, karena usianya yang sudah termasuk lanjut,” sebut Mursalman.

Namun dengan rawatan yang baik serta keinginan pasien yang kuat untuk sembuh, dalam jangka waktu kurang lebih dua minggu mereka dinyatakan sembuh dan bisa pulang.

“Kesembuhan pasien COVID-19 tersebut tak lepas dari kerja keras tenaga medis kita. Proses layanan medis bagi pasien COVID-19 positif sudah sangat baik. Intinya semua petugas KIta melayani Pak Junaidi dan Agusman dengan baik,” sebut Mursalman.

Dikatakan, hampir semua petugas setiap saat selalu menyapa dan menanyakan kondisinya mereka. Kemudian oleh petugas, mereka diajak bercerita tentang keluarga, anak, dan cucu. Dengan demikian, rasa optimis akan muncul menjadikan motivasi kesembuhan yang tinggi bagi mereka.

“Ketika semangat muncul, tentunya imunitas tubuh pun akan meningkat. Intinya, pendekatan secara kekeluargaan diberikan oleh petugas Kami dalam rangka memberikan semangat kesembuhan,” ujar Mursalman.

Diungkapkan lagi, selama rentang waktu perawatan, paling utama pasien mengikuti anjuran dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) termasuk petugas lainnya seperti perawat, gizi, dan Nakes lainnya.

Terkait gizi, Mursalman mengatakan konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. Selama proses perawatan, kedua lansia diberikan makanan yang mengandung protein dan kalori yang sesuai dengan rekomendasi bagian gizi.

“Protein untuk pasien lansia memang diberikan lebih, sebab protein ini salah satunya yang berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh mereka,” imbuhnya.

Diakui, kedua lansia pasien COVID-19 itu sepenuhnya mempercayakan penyembuhan ke petugas medis. Terlihat dari kepatuhan makan obat sesuai jadwal. Patuh mengikuti yang di sampaikan perawat, sesuai dengan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.

Tak kalah penting, lanjut Mursalman, selama dirawat, Junaidi dan Agusman aktif melakukan olahraga ringan, berjemur dan juga beribadah mendekatkan diri pada Sang Khalik.

Di sisi lain, mendengar berita kesembuhan kedua lansia, warga Agam Pasien COVID-19 yang dirawat di RSAM Bukittinggi, Ketua Fraksi PBB-Hanura-Berkarya DPRD Agam, Noveri Edios menyampaikan rasa syukurnya.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada tim medis RSAM Bukittinggi yang telah berjuang sekuat tenaga dan penuh dedikasi dalam merawat warga Agam tersebut

“Terimakasih yang tak terhingga, kepada seluruh tenaga medis RSAM Bukittinggi yang telah berjuang, mengambil risiko besar, berpisah dengan keluarga demi merawat pasien positif COVID-19," ujar Noveri Edios.

Dikatakan juga, para tenaga medis tersebut tak hanya menyembuhkan gejala, tapi juga berupaya menyembuhkan kondisi psikis pasien lansia.


* Pandu *
 
Top