JA.com, Agam, (Sumatera Barat)-- Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Agam terus melakukan gerak cepat terutama mentracking kasus OTG Positif Covid-19 atas nama “J” di kampung anaknya di Padang Tarok Baso.

Begitu mendapat informasi dari Ketua Gugus Tugas Covid19 Kota Payakumbuh, bahwa ada seorang ODP Payakumbuh yang baru saja keluar hasil pemeriksaan labornya dan dinyatakan positif, Indra Catri langsung mengintruksikan Ketua Harian GTP2 Covid-19 Agam agar menelusuri ke lapangan dan melaksanakan tracking sesuai dengan protokol penanganan Covid-19.

Bahkan beliau meminta secara khusus agar pihak laboratorium Unand secepatnya memproses dan mengeluarkan hasilnya tanpa harus terganggu dengan jadual hari libur.

Hasil tracking tahap I, didapat 6 (enam) orang yang pernah kontak langsung dengan  "J" dan dapat dibagi dalam dua kelompok. Kategori pertama dua orang yaitu anaknya “Y” dan “A”.

Sedangkan kategori kedua sebanyak 4 orang dinyatakan negatif. Mereka adalah “BM” sebagai temannya dan “SF”, “Hh”, serta “Nn” yang diketahui sebagai keluarga dekat dari Almarhum Isterinya.

Sementara dari hasil Tracking tahap II, didapat 8 (delapan) orang lagi yang pernah kontak dengan “Nn”. Bupati Agam Dr. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah meminta agar tracking diteruskan ke derajat berikutnya bahkan sampai pada level aman.

Ditambahkannya, bagi yang sudah di tracking segera diambil swab-nya dan diperiksa di labor. Kita saat ini merasa sangat khawatir karena berdasarkan informasi yang beredar diantara mereka dalam minggu ini bahwa sudah ada yang berpergian ke Pekan Baso dan Pekan Piladang. Sedangkan pengunjung dan pedagang pada kedua pekan tersebut sejak dulu terbilang padat dan terkait satu sama lain.

“Kita memang tidak boleh berandai-andai, namun tingkat kewaspadaan perlu dipertinggi,’’ Ujar Indra Catri.

Saat ini sdr “J” bersama dua orang anaknya sedang diisolasi di RSAM Bukittinggi. Masih menunggu hasil penelitian swab mereka yang dilakukan oleh pihak RSAM Bukittinggi untuk menentukan sikap dan langkah-langkah selanjutnya.

Sebagaimana diketahui, sdr J sebelumnya berdomisili di kota Payakumbuh, tercatat sebagai penduduk Kelurahan Nunang Daya bangun Kecamatan Payakumbuh Barat. Sejak ditinggal mati oleh isterinya “J” kalau tidak menginap di Payakumbuh “J” sering pulang kerumah anaknya di Padang Tarok Baso Kabupaten Agam.

Biasanya sampai di rumah sudah malam dan besoknya pagi-pagi sudah kembali lagi ke Payakumbuh. Dengan demikian interaksinya dengan masyarakat di sekitar Padang Tarok tidak terlalu banyak.

Selanjutnya Indra Catri mengatakan bahwa dengan keluarnya hasil labor tersebut kita berharap masyarakat yang terkontak lainnya dengan mereka juga akan negatif.

Namun kita tidak mau kecolongan karena masih ada sekitar 8 orang lagi dari hasil tracking tahap II yang akan segera diambil swab-nya. Ini penting diketahui untuk menenukan status mereka selanjutnya apakah akan diteruskan isolasinya sebagai ODP atau tidak.

Terkait dengan hal diatas, Gugus Tugas Covid-19 Agam akan lebih intensif lagi melakukan koordinasi dengn Kota Payakumbuh serta Kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Barat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kita sangat menyadari bahwa cukup banyak warga kota Payakumbuh dan kota lainnya yang bertetangga dengan Agam memiliki kerabat di Agam dan jelas tidak akan terpantau habis pergerakanya ke Agam.

Begitu juga sebaliknya, cukup banyak warga Agam yang memliki usaha di Payakumbuh dan kota lainnya yang tidak terpantau habis pergerakannya oleh GTP2 Covid-19 Agam.

“Melalui koordinasi yang baik antar daerah tentunya akan lebih memudahkan dalam melakukan pemantauan serta pengawasan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19,” tukas Indra Catri mengakhiri pembicaraannya.

* Pandu *
 
Top