JA.com, Limapuluh Kota (Sumatera Barat).
Sukses merebut predikat petani berprestasi terbaik di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019, Halim Antoni (45) petani dari Jorong Ekor Parit Kenagarian Limbanang Kecamatan Suliki Kabupaten Limapuluh Kota bakal bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selain akan menerima penghargaan tingkat nasional, Halim juga akan mendapatkan kesempatan mengikuti rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke 74 di istana presiden.
Berdasarkan surat Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, nomor : B-12292/TU.030/I/08/2019, tanggal 7 Agustus 2019 hal : penerima penghargaan tingkat nasional tahun 2019, disebutkan, dengan terpilihnya sebagai petani terbaik kategori petani berprestasi dari Provinsi Sumatera Barat, maka Halim Antoni diundang menerima penghargaan dalam rangkaian kegiatan pemberian penghargaan tingkat nasional tahun 2019 di Jakarta.
Dalam rangkaian kegiatan itu Halim Antoni juga akan mengikuti rangkaian kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 74 mulai tanggal 15 sampai 19 Agustus 2019.
Halim yang dikonfirmasi membenarkan sudah menerima surat tentang penerima penghargaan tingkat nasional tahun 2019 tersebut.
“Benar, suratnya sudah saya terima. Dalam surat itu disebutkan saya terpilih sebagai oenerima penghargaan tingkat nasional,” ujar Halim dengan nada gembira.
Terpisah Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi mengapresiasi kebolehan Halim. Ia berharap, prestasi yang diukir petani ini mampu memotivasi petani lainnya di Limapuluh Kota untuk terus berusaha tani yang lebih intensif dan menguntungkan guna memberikan dampak pada peningkatan perekonomian.
“Kita berharap predikat petani berprestasi yang diraih Halim itu mampu memberikan motivasi dan memacu semangat petani di daerah ini untuk ikut membuat inovasi lainnya yang dapat meningkatkan produksi dan keuntungan usaha taninya,” tutur Irfendi.
Sebelumnya Halim Antoni telah dinilai Tim Penilai Petani Teladan Tingkat Nasional Kementerian Pertanian RI tahun 2019 bulan Juli lalu. Dengan menampilkan sejumlah inovasinya di bidang pertanian, Halim berhasil tampil menjadi yang terbaik dengan menyisihkan sejumlah petani lainnya di Sumatera Barat.
Halim bisa melahirkan berbagai inovasi di bidang budidaya, melakukan pemurniaan benih cabe, berikutnya melakukan pengembangan budidaya  cabai unggul lokal Lokal Talang Barangkai (Lotanbar) yang ia temukan sindiri pada tahun 2009. Berikutnya membuat inovasi yang disebutnya dengan nama Payung Cabai LotanbarPacar dengan pemanfaatan kemasan minuman ringan. Disamping itu ia juga inovasi  yang dinamai Selimut Aman Lotanbar SELAMAT pada tanaman Cabai.
Dari inovasi “PACAR” tersebut Halim mampu berusaha tani cabe dengan keuntungan yang antara lain berkurangnya jumlah tenaga kerja, melindungi tanaman dari serangga pemotong bibit dan mengurangi pemakaian benih.
Sementara dari inovasi “SELAMAT” ia mampu mendapatkan keuntungan yang diantaranya, mengurangi jumlah tenaga kerja, melindungi cabai dari serangan kutu kebul, trips dan mizus serta OPT lainnya, serta menjaga kelembaban dan mengurangi biaya usaha tnai.
Khusus mengenai varietas unggul lokal cabai Lotanbar temuannya, Halim mengatakan memiliki keunggulan antara lain pada cabang ke 1 berbuah lebih dari 1 ( 1-6 buah), buah tahan simpan, tahan hama dan penyakit dan umur lebih panjang. Selain itu perawatannya juga lebih mudah.
Berbagai inovasi itu sudah mulai ia lakukan sejak menekuni usaha pertanian dan memperhatikan teknologi budidaya terutama komoditi: cabe, padi dan kakao sejak tahun 2006. Berikutnya pada tahun 2010 ia mulai melakukan seleksi terhadap varietas unggul lokal cabai Lotanbar, untuk melakukan pemurnian awal Lotanbar dengan bimbingan penyuluh pertanian /PHP. Kegiatan ini mendapatkan kunjungan dan bimbingan dari Prof.Dr.M.Syukur, M.Si  guru besar /pemulia tanaman dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Lebih menariknya, varietas unggul lokal Lotanbar tersebut tidak saja dikenal di Kabupaten Limapuluh Kota, namun juga telah berkembang di Kabupaten lainnya seperti Sijunjung, Solok,  Sawah Lunto, Agam, Pasaman, Tanah Datar, Padang Dan Darmasraya.
Berbagai ilmu dan inovasi itu, kata Halim, telah ia sebarkan melalui media sosial seperti facebook, disamping juga melayani diskusi langsung ke kebunnya di Kabupaten Limapuluh Kota. (gun)
 
Top