JA,Sarolangun, Musim
kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan terjadinya kekeringan dan disertai
oleh kebakaran pada sejumlah lahan dan hutan dikabupaten Sarolangun. Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Bersama
Masyarakat Mengelar Sholat Sunah Sholat Istisqa' serta bermunajat kepada Allah
Swt supaya diturunkan hujan. Pasalnya,
Kabupaten Sarolangun pada musim kemarau tahun 2019 dibeberapa tempat mulai dilanda kekeringan
seperti lahan pertanian, sumber air (sumur, anak sungai) bahkan sungai tembesi yang
merupakan sumber air utama semakin hari semakin surut dengan terlihatnya pulau
pulau kecil yang bermunculan ditengah sungai tembesi.
Sholat
Istisqa' berjemaah yang digelar oleh
Pemkab Sarolangun itu berada dilokasi jembatan batrix tepatnya dipulau tanjung
putus (dibawah jembatan batrix) diikuti oleh para tokoh masyarakat, Tokoh Agama , Pegawai
pemda, Forkompinda dan masyarakat Sarolangun dengan tujuan untuk meminta Kepada
Allah Swt Pemilik Alam semesta. Kamis (15/08).
Usai
Sholat Istisqa’, Bupati Sarolangun Drs.H.Cek Endra menjelaskan, bahwa kemarau
tahun ini disamping mengakibatkan kekeringan juga mengakibatkan kebakaran,
“
Kemarau tahun ini telah mengakibatkan masyarakat kita sangat kesulitan mencari sumber
air bersih, namun disamping itu juga terdapat titik hotspot dibeberapa wilayah
seperti lahan dan hutan ikut terbakar “. Kata Bupati Sarolangun.
Lebih
lanjut, Bupati Sarolangun Drs.H Cek Endra menyampaikan, Hari ini Pemerintah Daerah
mengajak masyarakat untuk melaksanakan Sholat Istisqa’ secara berjemaah,
"Maka
dari itu, Pemeritah bersama Masyarakat Sarolangun hari ini melaksanakan sholat
Istisqa' untuk memohon kepada Allah SWT, agar diturunkan hujan". Tuturnya.
Sebagai
muslim, Sholat Istisqa’ wajib dilakukan apabila terjadi musim kemarau yang
berkepanjangan. Karena Rasulullah Saw pernah menyampaikan supaya umatnya
melakukan sholat Istisqa’ secara berjemaah. Sebab pada musim kemarau
berkepanjangan para sahabat pernah mengadu kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena telah
terjadi kekeringan. Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta agar
mimbar diletakkan ditanah lapang. Beliau menjanjikan dan berkata kepada para
sahabat agar keluar menuju tanah lapang pada hari tertentu.