JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Tim gabungan Polres Solok Selatan kembali gulung pencuri ternak di wilayah hukum Polsek Sangir Jujuan.

Tersangka berinisial J (24) asal Provinsi Jambi dan telah diamankan bersama barang bukti satu ekor sapi betina. J sebagai tersangka diperkirakan bagian dari jaringan pencuri ternak antar provinsi.

Pelaku J merupakan hasil  penangkapan kedua kalinya di wilayah Polsek Sangir Jujuan dalam rentang tiga bulan terakhir.

Sebelumnya pada pertengahan Juli 2019, dua tersangka maling ternak juga dibekuk di wilayah Sangir Jujuan.

Kapolres Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto, dalam pers conference yang digelar Kamis (12/9), mengungkapkan, ada kemungkinan antar komplotan  tersebut berada dalam satu jaringan.

 "Saat ini masih terus dilakukan pendalaman," kata Imam Yulisdianto didampingi Kasat Reskrim AKP Mochammad Rosidi dan Kapolsek Sangir Jujuan Iptu Indra Putra.

Kapolres mengungkapkan, penangkapan tersangka J berawal dari laporan warga Talao, Sangir Balai Janggo, Buhrizal, pada Selasa (10/9).

Buhrizal melaporkan kehilangan sapi betina miliknya. Hari itu juga, tim gabungan Polres Solok Selatan yang dipimpin Kasatreskrim M. Rosidi lansung diperintahkan Kapolres untuk menindaklanjuti. Hal hasil gerak cepat tim, berhasil meringkus tersangka di hari itu juga.

Tersangka J bersama barang bukti, saat ini telah diamankan di mapolres Solok Selatan.

Hasil berbelanja masalah
Dalam pers confrence itu  Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto SH juga mengatakan, sejumlah keberhasilan jajarannya dalam mengungkap berbagai kasus di Solok Selatan, tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama masyarakat.

Dilanjutkan Imam, jajaran polres bisa bergerak cepat karena memang telah dipersiapkan tim tersendiri yang merupakan gabungan dari personil polisi di polres dan di polsek-polsek.

 "Tim ini, khusus untuk menjawab sejumlah keluhan dan masalah yang meresahkan yang terjadi di tengah masyarkat," sebut Imam.

Ditegaskan Imam  secara pribadi dirinya suka berbelanja masalah. "Di pasar, masjid, warung, kita selalu belanja masalah.

Menanyakan langsung keluhan dan keresahan masyarakat," jelas Imam.

Hasil belanja masalah itulah membuat AKBP Imam Yulisdianto, memotivasinya untuk membentuk tim gabungan, Alhamdulillah membuahkan hasil."tutup Imam.  (dirman).*
 
Top