JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Pemerintah kabupaten Solok Selatan mulai menyusun pembentukan satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.

"Pembentukan Satgas Karhutla ini baru mulai pembahasan tahap awal dan setelah terbentuk nanti diharapkan bisa bekerja terpadu dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perumkin dan LH) Solok Selatan, Amril Bakri, di Padang Aro, Rabu (25/9).

Pembentukan satgas karhutla juga melibatkan wali nagari se-Solok Selatan dengan harapan minggu depan sudah ada draf SK-nya.

Dia menyebutkan, Satgas Karhutla akan melibatkan semua unsur terkait yang akan bekerja secara terpadu seperti pimpinan daerah, OPD terkait, TNI/Polri hingga unsur nagari.

Melalui Satgas ini, ujarnya, akan dilakukan upaya preemtif dan preventif persoalan kebakaran dan dampaknya ke masyarakat, terutama wilayah rawan ancaman kebakaran.

Pembentukan Satgas Karhutla merupakan sebuah kewajiban bagi daerah-daerah yang masuk rawan terjadinya kebakaran dan Solok Selatan sendiri termasuk daerah rawan karhutla, jelasnya.

"Pencegahan karhutla harus dilakukan secara serius dan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh komponen, terutama kelompok masyarakat yang bersinggungan langsung dengan kawasan hutan dan lahan".

Menurut dia, pencegahan karhutla akan lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan penanganan setelah terjadinya kebakaran.

"Untuk anggaran operasional Satgas akan menggunakan dana bagi hasil dan reboisasi Kehutanan," katanya.

Pada saat kemarau untuk Solok Selatan sendiri ada beberapa wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan yakni  di perbatasan Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari serta di Koto Parik Gadang Diateh.(man)*.
 
Top