JA.com, Tanahdatar (Sumatera Barat)--Ketua Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Hj. Mufidah Jusuf Kalla, kembali kunjungi Sentra Tenun Tigo Jangko Lintau Buo, Senin (2/9). Sentra Tenun tersebut, mendapat perhatian besar dari isteri Wakil Presiden Yusuf Kalla ini.

Ibu Mufidah Yusuf Kalla didampingi Ketua Dekranasda Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno ingin mengetahui perkembangan Sentra Industri Tenun di Tigo Jangko Lintau Buo serta melihat perkembangan pembangunan juga Masjid Raya Tanjung Bonai.

Tamu VVIP ini disambut Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma didampingi isteri Ny. Retri Zuldafri, Forkompinda beserta isteri, Rektor IAIN, Kemenag dan Sekda di beberapa lokasi termasuk dijamu di Indo Jolito Batusangkar.

Wabup Zuldafri di kesempatan bincang-bincangnya dengan Ibu Mufidah menyampaikan salam dan permohonan maaf dari Bapak Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Ibu Emi Irdinansyah tidak bisa menyambut secara langsung karena bapak bupati sedang proses pemulihan usai menjalani operasi lutut.

“Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat, kami menyambut gembira kedatangan Ibu di kampung halaman, terima kasih atas perhatian dan dukungan yang luar biasa untuk pembangunan di Tanah Datar, semoga perhatian dan dukungan Bapak Wakil Presiden beserta Ibu mendapat balasan dari Allah SWT,” katanya.

Ia berharap agar Luak Nan Tuo ini terus mendapat perhatian pemerintah pusat mengingat keterbatasan kemampuan keuangan daerah untuk pembangunan.

"Kita harapkan perhatian dari pusat. Kehadiran sentra tenun sudah dirasakan manfaatnya oleh pemerintah daerah dan masyarakat, tanpa campur tangan Ibu Mufidah sulit rasanya Sentra Tenun ada di Tanah Datar,” sampainya.

Sementara itu, Kadis Koperindag Marwan menyampaikan laporan kegiatan di sentra tenun terbesar dan termegah di Indonesia ini.

“Untuk penyempurnaan sarana dan prasarana, alhamdulillah tahun 2019 ini sedang dilaksanakan kegiatan pembuatan pagar keliling, jalan di lingkungan sentra, lanjutan/penyempurnaan gedung UPTD sentra, pos jaga dan pengadaan alat-alat tenun, dengan dana sekitar Rp. 6 milyar dan sampai saat ini sudah Rp. 24,5 Miliar yang dikucurkan berasal dari APBN,” sampainya.

Dikatakan Marwan, telah dilatih lebih kurang sebanyak 600 orang yang dibiayai dari APBD Kabupaten Tanah Datar, Yayasan Kriya Minangkabau dan Balai Diklat Industri Padang dan akan berlanjut untuk tahun depan. Kini sudah ada lahir 23 orang tenaga profesional dari hasil pelatihan dengan kemampuan tingkat mahir.

Adapun jenis pelatihan yang diberikan seperti menjahit dan pencelupan, pemintalan benang, tenun, sulaman dan renda songket.

“Pemerintah daerah dan masyarakat sangat bersyukur dengan keberadaan sentra tenun ini sudah bisa dinikmati hasilnya oleh para peserta,” ungkap Marwan.

Di antaranya peserta pelatihan menjahit sudah menerima orderan seragam MTQ kecamatan Lintau Buo Utara, pengrajin renda songket sudah dapat memenuhi permintaan pengrajin tenun sehingga tidak perlu membeli renda keluar Kabupaten Tanah Datar dan untuk tenun Lintau, kualitas semakin halus dan indah.

Sebelumnya, Ibu Mufidah berharap pemerintah nagari bekerja sama dengan rumah tenun untuk memanfaatkan potensi yang ada.

“Pemerintah nagari diharapkan turut mendukung program belajar bagi putra dan putrinya di rumah tenun ini, dengan punya keahlian menenun dengan baik, tentu akan sangat berguna bagi kehidupannya,” tutup Mufida Yusuf Kalla. (MG)
 
Top