JA.com, Solok Selatan--(Sumatera Barat)--Terkait pemberitaan salah satu media online baru-baru ini Mario Syahjohan menjelaskan pada wartawan bahwa,"Mobil tersebut bukanlah mobil saya, tapi mobil kakak saya Armen Syahjohan dan Afrion Doni (aias kaliang red) bukanlah kader dari Gerindra dan tidak tim sukses saya, kalau memang timses dan kader Gerindra tentu dapat di buktikan dengan surat keputusan (SK)." tuturnya.

Saya selaku ketua Granat Solok Selatan (Gerakan Nasional Anti Narkotika) menyampaikan apresiasi atas kinerja Polres Arosuka Solok dalam penumpasan Narkotika.

Sewaktu mobil dipinjam Taufik, saya berada di Lubuk Malako dan Armen Syahjohan sedang mengikuti sidang paripurna istimewa dalam rangka ultah Solok Selatan ke 15, di Golden Arm Solok Selatan, mobil dipinjam kan Armen Syahjohan melalui ibu saya atas izinnya.

Dan dipastikan saya tidak terlibat dengan kasus penangkapan AD, sampai berita ini ditulis saya (Mario) belum pernah diminta keterangan oleh pihak yang berwajib .

Rio juga menyebut, "Baginya haram menyentuh Narkotika dan telah menjadi komitmen memerangi narkoba, karena saya ketua gerakan nasional anti narkoba Solok Selatan" tegasnya.

Mario juga mengimbau agar masyarakat hendaknya fokus pada kasus jangan pada kendaraan (mobil). Mari selektif dalam menerima informasi di medsos maupun yang lainnya. Cek dan ricek dulu karena tahun ini tahun politik." tegas Rio.

Terpisah, Armen Syahjohan mengakui jika mobil itu miliknya sendiri ."Saya akui mobil Hardtop itu milik saya dan saya pastikan tidak terlibat dengan kasus narkoba tersebut, jangankan Narkoba merokok saya sudah tidak lagi.

Armen menambahkan sejak (7/1) bergulirnya kasus tersebut sampai hari ini (25/1) pihaknya belum pernah dimintai keterangan secara lisan maupun tulisan oleh pihak yang berwenang. Terkait bukanlah terlibat "tegas Armen Syahjohan mengakhiri.* (sudir) .
 
Top