JA.com, Mentawai (Sumatera Barat)--Arbaiter Samariter Bund (ASB) sebuah organisasi dari Jerman ini,  menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim kelompok kerja (Pokja) Monitoring dan Evaluasi program desa Tangguh Bencana (TB) Inklusi kabupaten kepulauan Mentawai.

Rakor penyampaian dan perkembangan ASB tersebut diharapkan kepada Pokja mampu membuat Instrumen Monitoring dan Evaluasi untuk kedepannya, meskipun ASB tidak ada lagi di Mentawai.

“ Dengan rakor ini di harapkan apabila ASB tidak ada lagi disini Pokja sudah mapu membuat Instrumen dan Evaluasi kedepannya. “ ungkapnya Project Officer ASB Roni Pasla kepada wartawan Kamis, (24/01) di Aula hotel Graha viona, Jl. Raya Tuapejat Km-6, desa Sido Makmur, Sipora utara.

Selanjutnya dengan di selenggarakan Rakor ini, Tim Pokja yang berasal dari Instansi Pemerintahan agar lebih paham. Pasalnya Tim Pokja di himbau agar Program TB agar lebih Sinkron kedepan. Adapun tiga desa TB disebutkan Goisooinan, Sipora jaya dan Tuapejat.

“ Tim Pokja kita himbau agar mensikronkan Program TB ini, apabila ASB tidak Ada lagi di Mentawai maka ini bisa menjadi percontohan untuk Desa lain. “ tambahnya.

Sementara 3 dari desa tersebut di katakan desa Sipora jaya di jadikan tempat pelayanan pengungsian setelah bencana. Lebih lanjut, ia katakan Program itu telah berjalan selama 2 tahun 8 bulan.

Selain itu, ada 16 Tim Penanggulangan Bencana (PB) di 16 dusun disertai peralatan untuk di tiap dusun. “ Masing-masing dusun telah memiliki 2 tenda, peralatan dapur umum atau kata lainnya perlatan Darurat. “ Pungkasnya.

Pada rakor tersebut di ikuti beberapa Forkopimda beserta Stacholder yang tergabung di dalam Pokja di Pemerintah kabupaten kepulauan Mentawai. (Ril)
 
Top