JA.com, Payakumbuh (Sumatera Barat).
Nagari Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh Baralek Gadang. Sebanyak 17 dari 112 pangulu atau pemangku adat di Nagari Koto Nan Gadang, Kota Payakumbuh dikukuhkan di kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN) Setempat, Rabu (23/01/2019).

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengaku kagum dan terkejut karena perhelatan nagari itu masih memakai tata cara dan adat istiadat yang lama.

“Saya kagum dan terkejut dengan adat dan budaya nagari di Koto Nan Gadang. Semuanya masih asli dan asri seperti perhelatan nenek moyang tempo dulu. Tidak ada yang berubah. Mulai dari cara mengundang tamu hingga prosesi acara puncak (menyematkan keris penghulu-red),” kata gubernur.

Tidak saja perhelatan, sebelumnya gubernur juga diundang para datuk pangulu Koto Nan Gadang dengan prosesi maimbau urang di rumah dinas gubernur di Padang. Hal itu membuat gubernur terkwsima karena selama ini biasanya ia hanya diundang dengan kertas undangan, bukan dengan prosesi adat.

“Padahal saya sekarang ini ada kegiatan di Rao, Pasaman. Tapi karena saya diundang secara adat, saya harus hadir. Sesibuk apapun itu, saya akan hadir. Ini sudah niat saya karena yang mengundang saya adalah orang-orang yang selama ini berjuang mempertahankan keasrian adat minangkabau,” tutur gubernur.

Turut hadir dalam acara Batagak Panghulu itu Raja kerajaan Pagaruyuang, Datuak Rajo Alam, Komisaris Utama Bank BRI, Andrinof Chaniago, Walikota Payakumbuh Payakumbuh Riza Falepi, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, YB Dt Permato Alam, anggota DPRD Sumatera Barat Irsyad Safar, dan para pejabat maupun tokoh Luak Limo. Puluah.

Dalam perhelatan nagari itu juga digelar berbagai acara adat yang berlangsung siang dan malam sejak 11 hari terakhir.

“Selama 11 hari terakhir, anak nagari Koto Nan Gadang telah menggelar berbagai rangkaian acara batagak panghulu ini,” kata Ketua Panitian, Dt Bagindo Rajo Nan Sati.

Ketua KAN Koto Nan Gadang, Datuak Patiah Nan Baringek dalam penyampaiannya mengingatkan, amanah menjadi penghulu itu tidaklah gampang. Selaku pemuka adat yang akan membimbing anak dan kemenakan, segala tindak tanduk maupun sikap penghulu akan menjadi contoh teladan oleh orang di kampung.

“Bersikap dan berprilakulah layaknya seorang pemimpin yang mengayomi nagari,"’ kata Datuak Patiah Nan Baringek. (rel/gun)
 
Top