JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Aktifitas pengolahan ikan tuna Sumatera Barat perlu dijaga. PT. Dempo yang dibangun sejak tahun 2007 sampai sekarang masih beraktifitas baik, diharapkan juga nanti di beberapa daerah pesisir pantai Sumbar membangun usaha ini.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat pada saat meninjau pengolahan ikan tuna PT Dempo, di Kawasan Teluk Bungus Kota Padang, ( 21/2/2018).

Ikut mendamping dalam kegiatan ini Kadis Perikanan dan Kelautan Ir. Yosmeri, Kadis Pariwisata Oni Yulian, Kabin Sumbar, beberapa pimpinan PT Dempo.

Wagub Nasrul Abit menambahkan, tangkapan ikan tuna di perairan Sumbar masih belum maksimal dari potensi yang ada. “Kita masih perlu mendorong nelayan kita bagaimana meningkatkan produktifitas tuna, apakah lewat pelatihan ataupun bantuan lain yang mampu membuat nelayan kita disegi pendapatan bisa lebih sejahtetara lagi,” ujarnya.

PT Dempo saat ini telah berhasil melakukan pengolahan ikan tuna 20 ton sehari, yang nantinya diekspor ke Amerika dan Jepang. PT Dempo saat ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 80 orang yang telah mampu mentransfer teknologi pengolahan ini.

“Nanti malam juga akan masuk ikan tuna sebanyak 300 ekor tuna untuk diolah sesuai standar ekport yang diinginkan masing-masing negara. Saat ini tuna PT Dempo mendapat tuna dari nelayan bengkulu dan nelayan lainnya singgah menjualnya di Bungus ini,” ungkap Nasrul Abit.

Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, saat ini Usaha Kecil Menengah (UKM) diharapkan mampu melakukan pengolahan ikan tuna ini menjadi makanan yang dikonsumsi baik sebagai makan basah ataupun makanan kering.

Kegiatan pengolahan ikan tuna ini tentunya jika ada yang berani melakukan pengolahan makanan tentu juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik juga bagi masyarakat. “Dan tentu ini akan menjadi khas tersendiri bagi Sumatera Barat dan kegiatan pariwisatanya,” tantang Nasrul Abit mengajak.
 
Top