JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Perjalanan panjang sejak 2008 berbuah manis, pasalnya akhir tahun ini PT SMEL Solok Selatan menikmati penjualan listrik pertama. Selama 30 tahun juga mendapat dana bagi hasil dan bonus produksi juga royalti, bahkan juga dinikmati sampai daerah kabupaten lain yang ada di provinsi Sumbar. Pembagian itu telah diatur pemerintah.

Hal ini disampaikan GM kepala tehnik Yosa Jamal, ketika bersafari Ramadhan di masjid Nurul Falah Sapan Sari di nagari persiapan Pekonina Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo Senin malam (20/5).

Keberhasilan itu tidak terlepas dari dukungan serta partisipasi masyarakat Solok Selatan.

"Kita akui jangka waktu termasuk paling cepat PT SMEL dapat berhasil memproduksi listrik dengan kapasitas daya 86 Mega Watt (MW)). Sedangkan yang dijual ke PLN 80 MW dan 6 MW untuk kebutuhan internal perusahaan, sementara kebutuhan listrik Solok Selatan saat ini 6 sampai 8MW".

"Dua tahun terakhir perputaran ekonomi di Solok Selatan naik drastis, pada tahun 2017 mencapai 300 persen begitu juga tahun 2018 mencapai 300 persen lebih." terangnya.

Tingginya putaran uang disebabkan adanya Investasi oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (PT SMEL) yang menggarap energi panas bumi.

Selama tahap eksplorasi banyak pekerjaan dilakukan melibatkan multi subkontraktor  bahkan supplier material oleh masyarakat lokal di tambah ribuan tenaga kerja yang terlibat. (s u d i r)*.
 
Top