JA.com, Sijunjung (Sumatera Barat)--Keluarga besar Ikatan Keluarga Lubuk Tarok Sijunjung di Jakarta (Ikelta Jaya) selama dua hari 17-18 Januari 2020, menjalin silaturahmi dan rasa kebersamaan lewat gelaran Family Gathering. 

Family gathering Perantauan Lubuk Tarok Sijunjung di Jakarta itu digelar di Wisma Tugu, Cisarua, Bogor Jawa Barat.

Mengusung tema Sahamparan Makan Sahidangan, Family gathering 2020 ini dihadiri sekitar 150 peserta yang berasal dari keluarga besar Ikelta Jaya Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya. 

Rangkaian Family Gathering diawali dengan senam pagi bersama di depan halaman Wisma Tugu pada pukul 06. 00 WIB. 

Ketua Umum Ikelta Jaya Syafrizal Intan Kayo dalam sambutannya saat acara ramah ramah  berkisah tentang rekam jejak perjalanan hidup seorang anak kampung yang sukses berkarir dan mengabdi sebagai ASN di Kementerian Agama. 

"Lika liku perjuangan hidup ini saya sampaikan untuk memberikan motivasi kepada generasi muda, anak anak kami, kemenakan dan anak cucu bahwa kesuksesan itu tidak datang dengan tiba tiba, melainkan ada proses yang dilalui," kata Syafrizal yang saat ini menjabat Kepala Biro Umum Setjen Kementerian Agama. 

Mengenang masa kecilnya Syafrizal mengaku bercinta cita menjadi seorang Insinyur Teknik. Namun takdir berkata lain, ia pun akhirnya  menyelesaikan pendidikan S1 sebagai sarjana ekonomi. 

"Cita cita dan harapan orang tua kami menjadi ketua koperasi. Dan doa itu terwujud dan saya pun menjadi ketua koperasi selama lebih dari 10 tahun di Kementerian Agama," tutur Syafrizal. 

"Berjuang dan berkarir di Kemenag mulai dari staf hingga menjabat eselon II sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya," kata Syafrizal yang sempat menitikan airmata saat mengenang perjuangan orangtua dan kakaknya Sofneli dalam membantu pendidikan dan karirnya. 

Suami dari Dwi Susi Yenti ini mengaku kesuksesan yang ia raih sejatinya tak lepas dari berkat doa tulus orang tua. 

Baginya patuh dan hormat ke ibu dan ayah serta tidak membuat kedua orangtua berhiba hati sangat memberi warna terhadap apa yang diraih saat ini...

"Alhamdulillah orang kampung dari Lubuk Tarok  ini menempati posisi  sebagai Kepala Biro Umum selama lima tahun serta pernah menjabat berbagai posisi di Setjen Kementerian Agama," ujarnya. 

Kepada generasi muda Lubuk Tarok, Syafrizal berpesan jangan pernah lelah dalam menuntut ilmu dan mencari pengalaman sebanyak banyaknya.  

Saat ini lanjut Syafrizal,  banyak generasi Lubuk Tarok yang tengah menempuh pendidikan di Universitas terkemuka di tanah air seperti di ITB, IPB, Unpad, UIN Jakarta dan universitas lainnya. 

"Walaupun kampung kita berada di kaki Bukit Barisan namun banyak putra putra terbaik kita  yang sampai menempuh pendidikan ke Maroko dan Jepang," ujarnya. 

Membangun Sijunjung 

Dalam kesempatan tersebut Syafrizal menyampaikan ada keinginan tulus dari sejumlah tokoh masyarakat, alim ulama dan tokoh adat Sijunjung termasuk pengurus partai yang meminta dirinya untuk pulang membangun kampung halaman. 

"Keinginan tulus dari segenap tokoh masyarakat itu adalah kami maju di kontestasi Pilkada Sijunjung 2020-2025. Alhamdulillah keinginan masyarakat Sijunjung bergayung sambut dengan dukungan petinggi partai baik di provinsi hingga pusat," tandas Syafrizal. 

Dengan niat tulus membangun kampung halaman Kabupaten Sijunjung, Syafrizal pun mengusung visi *Sijunjung Kuat, Beradat, Bermartabat* dengan  misi yang terangkum dalam nama *RESPEK*. 

Misi mulia dalam membangun Kabupaten Sijunjung ke depan itu yakni, pertama Religi dengan mengembalikan kehidupan keagamaan di Sijunjung seperti yang pernah terjadi di era 70- an dimana masyarakat dengan mudah mencafi guru ngaji, Imam, alim ulama hingga semaraknya aktifitas keagamaan di surau-surau. 

Kedua, Ekonomi masyarakat berbasis perkebunan, perdagangan dan pertanian dengan membangun pusat kuliner dan perdagangan. 

Ketiga, Sosial budaya. Adat bersandi sarak dan sarak bersandi kitabullah selama ini dinilai sekadar menjadi tagline alias casing belaka. 

"Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama agar adat dan agama tidak berjalan sendiri. Kami tengah mengupayakan di Sijunjung berdiri Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) untuk menjewantahkan dan mengembalikan adat bersandi sarak dan sarak bersandi kitabullahvdi Kabupaten Sijunjung, " ujar anak kelima dari pasangan Almarhum Haji Sofyan Yusuf dan Halimah ini. 

Keempat lanjut Syafrizal adalah pendidikan baik umum dan agama. Minimal masyarakat di Sijunjung mengenyam pendidikan paling rendah SMA.

Kelima, E goverment yakni membangun pemerintahan yang bersih melayani dan keenam, 
Kesehatan. 

"Meski ada BPJS namun banyak keterbatasan. Nah ini akan kita cita cita kan dimana pemerintah daerah memliki andil besar dalam kesehatan masyarakatnya," jelasnya. 

Diakhir sambutannya Syafrizal bersama segenap keluarga besar Ikelta Jaya mengelorakan yel yel 
Ikelta, kompak, kompak, kompak. 
*Sijunjung Kuat, Beradat, Bermartabat*
Minangkabau berkah, berkah berkah.
Suhardi
 
Top