JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Kepala Dinas Kesehatan Agam dr. Indra menyampaikan, Kasus stunting di daerah itu pada tahun ini turun menjadi 16 persen. Pada tahun lalu, kasus stunting di Agam mencapai 28 persen.

“Penurunan ini tentunya karena beberapa langkah yang sudah kita ambil,” kata dr. Indra saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Kamis (29/1/20).

Meskipun angka stunting sudah turun, tetapi upaya pencegahan dan penanggulangannya tetap terus dilakukan. Penanganan dilakukan hingga ke tingkat jorong.

Dijelaskan, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya adalah penyuluhan tentang stunting terhadap ibu hamil, bagaimana mengatur pola makan yang sehat dan bergizi.

Terangnya, pola makan tersebut, menurutnya tidak hanya dimulai saat bayi namun sejak dalam kandungan ibu.

“Jadi sejak dalam rahim, pola makan ibu juga harus diatur. Untuk itu jangan melakukan diet ketat saat hamil,” katanya mengingatkan.

Selain itu, tambah dr. Indra sang ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

“Di samping memberikan edukasi kepada masyarakat, ketersediaan bahan pangan di lingkungan keluarga melalui Gerakan Agam Menyemai yang dicanangkan Bupati Agam menjadi faktor menurunnya kasus stunting,” ulasnya.


* Pandu *
 
Top