JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Pemerintah Kabupaten Agam melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan berupaya meningkatkan produksi perikanan sebanyak 50.000 ton pada tahun 2020.

“Yang menjadi target kita adalah produksi ikan air tawar. Berasal dari kolam air tenang, kolam terpal, kolam air deras, keramba jaring apung dan kolam air deras yang ada di 16 kecamatan,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Ermanto. Senin (13/2/20).

Ermanto menjelaskan, meningkatnya produksi perikanan, dapat berimbas pada meningkatnya kosumsi ikan. Hal itu menjadi indikator kinerja dan bagian penting untuk ketahanan pangan, terutama sebagai sumber protein.

Ia memaparkan, pada tahun 2018, realisasi produksi perikanan air tawar 46.198,74 ton. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 50 ribu ton. Namun hal itu jelasnya, disebabkan program pengurangan KJA di Danau Maninjau, memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah produksi ikan.

Upaya nyata yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya adalah dengan adanya kegiatan kolamisasi (pembuatan kolam ikan dengan menggunakan eskavator), bantuan benih ikan, bantuan calon induk ikan, bantuan pakan ikan dan bantuan mesin pembuat pakan ikan. Semua Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi stimulan bagi pelaku usaha perikanan budidaya untuk dapat meningkatkan produksinya.

Seiring dengan target produksi ikan air tawar, angka kosumsi ikan di Kabupaten Agam pada 2018 sebanyak 35,93 kilogram perkapita pertahun. Jumlah itu terangnya, masih rendah dibanding capaian nasional 40 kilogram perkapita pertahun.

“Dibanding tahun 2016, kosumsi ikan kita naik cukup signifikan. Dari 3,93 kilogram perkapita pertahun tahun 2016, pada tahun 2018 naik menjadi 35,93 kilogram perkapita pertahun. Kita yakini, target nasional akan kita capai pada 2020, karena potensi sumber perikanan kita cukup besar,” terangnya.

Menanggapi itu, Ketua Forum Peningkatan Kosumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Agam Ny. Vita Indra Catri saat dikonfirmasi via ponsel, mengatakan, pihaknya terus menginisiasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Tujuannya, untuk membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat untuk konsumsi ikan.

“Memang tidak mudah untuk merubah mindset masyarakat yang masih beranggapan makan ikan itu menyebabkan cacingan. Namun kita mencoba untuk mengedukasi mereka, salah satunya lewat kader PKK, posyandu, atau seperti lomba masak serba ikan yang setiap tahun kita gelar,” ujarnya.

Menurutnya, setiap tahun sudah ada peningkatan konsumsi ikan terutama terhadap anak-anak usia dini yang sekolah di PAUD.

“Alhamdulillah, selalu kita pantau hampir setiap lembaga Paud melalui jaringan Forum PAUD. Tujuh dari sepuluh anak menu makanannya sudah ikan. Ini membuktikan tingkat kesadaran masyarakat kita untuk mengkosumsi ikan makin naik, hal ini ditandai dengan naiknya kosumsi ikan masyarakat Kabupaten Agam perkapita pertahun yang hampir mencapai target nasional,” pungkas istri bupati tersebut.

Tak hanya itu, berbagai upaya juga terus dilakukan Forikan Kabupaten Agam untuk mendorong tingkat kosumsi ikan masyarakat. Seperti mendorong implementasi Gemarikan di instasi terkait atau melakukan berbagai bentuk kerjasama.

* Pandu *
 
Top