JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Kawasan objek wisata ikut membuka peluang usaha dan membangkitkan ekonomi bagi masyarakat di Kabupaten Agam.

Dari pantauan AMC di lapangan, Sabtu (1/2/20) pagi, para Pedagang Kaki Lima (PKL) terlihat “menjamur” di setiap rest area yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Agam.

Meski menjamur, mereka tetap menjaga keindahan dan kebersihan lokasi persinggahan. Sehingga, tidak mengurangi rasa kenyamanan.

Akirudin (57) masyarakat Pakan Sinayan, mengaku mulai berjualan di lokasi rest area Sajuta Janjang sejak setahun terakhir. Sebelumnya, ia merupakan buruh tani.Bersama pedagang lainnya, semulanya ia hanya menjual makanan kecil. Saat pengunjung semakin ramai, bersama istri dan anak, ia menambah barang dagangan. Sejumlah barang dagangan yang dijual adalah, minuman kemasan dan makanan ringan seperti kerupuk mie, ketupat dan mie rebus.

Mulai menjanjikan, ia mulai membenahi lokasi untuk berjualan, sekaligus menambah barang dagangan. Pembenahan di antaranya, pembuatan tempat duduk.”Usaha berjualan awalnya hanya sebagai pengisi waktu luang saat tidak ada permintaan menjadi buruh tani, tenyata hasilnya cukup menjanjikan, sehingga terus saya tekuni, “ujarnya.

Ia menjelaskan di hari libur seperti Sabtu dan Minggu, omzet penjualan mencapai Rp 500.000 lebih per hari. Pada hari biasa, Rp 200.000 per hari.

Selain Akhirudin, sejumlah pedagang di Sajuta Janjang yang semula hanya beberapa orang, kini semakin ramai. Total ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di Sajuta Janjang.Sementara itu, Mak Mujan (72) pedagang duku di kawasan tersebut mengaku sengaja berjualan karena objek wisata mulai ramai dikunjungi.

“Biasanya saja jualan dari pasar ke pasar. Sekarang menetap di pintu masuk Sajuta Janjang,” ujarnya.Ia menjelaskan, setiap hari omzet yang diterima sekitat Rp 200.000 sampai Rp.600.000.

“Alhamdulillah, keutungan nan Mak dapek sekitar Rp.100.000 per hari. Tarimokasih banyak Pak Bupati, alah mambangun janjang ko,” ujarnya.

Nenek yang memiliki belasan orang cucu ini sangat bersyukur dengan di bukanya objek wisata Sajuta Janjang, karena tidak susah lagi berjualan ke pasar-pasar.


* Pandu *
 
Top