JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus melakukan upaya peningkatan ketahanan pangan dengan mendorong para petani untuk melakukan diversifikasi komoditi. Atinya, para petani didorong untuk tidak mengandalkan satu jenis tanaman saja namun petani diharapkan menanam beberapa jenis tanaman.

Tidak itu saja, melalui Dinas Pertanian setempat, juga melakukan pemetaan terkait dengan tanaman apa dan yang cocok ditanam di masing-masing wilayah. Berkaitan dengan itu, Pemda Tanah Datar bersama perwakilan wilayah Bank Indonesia Selasa (18/02), kemarin melakukan panen bawang merah dan tinjauan lapangan langsung ke lahan pertanian milik Kelompok Tani Bujang Juaro yang terletak di Jorong Pagu-pagu Nagari Pandai Sikek Kecamatan X Koto.

Kelompok Tani Bujang Juaro memiliki anggota sebanyak 17 orang dengan luas lahan 42 Ha, lahan ini ditanam bawang merah, saledri, kol, tomat, cabe, bawang prei dan sayur-sayuran. Khusus bawang merah, lahannya 3 Ha dan mengahasilkan bawang merah 8 ton per hektar.

Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Tanah Datar yang diwakili oleh Asisten Ekobang Edi Susanto, Wakil Kepala Wilayah Bank Indonesia Gunawan Wicaksono, Anggota DPRD Tanah Datar Dedi Irawan, Kepala Dinas Pertanian Yulfiardi bersama jajarannya, Kabag Perekomomian Masni Yuletri, Kepala Cabang Bank Nagari Batusangkar, Kepala Cabang BNI Kota Padang Panjang, Kepala Cabang BNI Batusangkar, Wali Nagari Pandai Sikek, Ketua dan seluruh anggota kelompok tani Bujang Juaro.

Wakil Kepala Wilayah BI Gunawan Wicaksono, di kesempatan itu menyampaikan bahwa hasil panen bawang yang berada di Pandai Sikek ini sangat bagus, malahan menurutnya lebih bagus dengan yang ada di Brebes Jawa Tengah.

“Ini harus terus kita kembangkan dan tingkatkan produksinya, karena prospeknya bagus dan bisa menjadi brand Kabupaten Tanah Datar sebagai penghasil bawang merah terbesar di Sumatera Barat. Tinggal lagi kita kembangkan pemasarannya, kalau selama ini pemasarannya cuma dalam provinsi, ke depan kita bisa merambah pasar di provinsi tetangga bahkan kalau kualitasnya bagus seperti ini saya yakin bawang merah kita ini bisa menembus pasar nasional,” ujarnya.

Sementara anggota DPRD Tanah Datar Dedi Irawan, kepada seluruh anggota kelompok tani menyampaikan agar bisa melihat peluang dan nilai ekonomi yang lebih tinggi dalam bercocok tanam.

"Kalau bawang ternyata sangat bagus dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi kenapa tidak kita menanam bawang. Yang belum masuk kelompok tani, silahkan cepat masuk. Sebab, bantuan bisa diberikan hanya melalui kelompok," harapnya.

Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Yulfiardi mengatakan, pada tahun 2019 komoditi pertanian yang ada di Kabupaten Tanah Datar untuk tanaman Padi luas tanam 58.357 Ha dengan luas panen 56,610 Ha dengan hasil panen 322.682 ton.

Kemudian, Jagung luas tanam 4,645 Ha, luas panen 4.789 Ha dengan hasil panen 34.649 ton. Lalu, Cabe dengan luas tanam 2.139 Ha, luas panen 2.022 Ha dengan hasil panen 18.425 ton. Seterusnya, Bawang Merah dengan luas tanam 233 Ha, luas panen 227 Ha dengan hasil panen 1,556 ton. Dan, Bawang Putih luas tanam 125 Ha, luas panen 21 Ha dengan hasil panen 476 ton.

“Pada tahun ini kita akan terus melakukan peningkatan baik luas lahan maupun dari hasil panen, yang juga untuk mendukung stabilisasi inflasi di Sumatera Barat. Untuk itu kami himbau petani untuk melakukan diversifikasi komoditi di samping kami juga memetakan tanaman jenis apa dan cocok ditanam di daerah mana," tutupnya. (MG)
 
Top