JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Program Nasional Sensus Penduduk (SP) Online 2020 dicanangkan di Tanah Datar bertepatan empat tahun kepemimpinan Bupati Irdinansyah Tarmizi dan Wakil Bupati Zuldafri Darma, Senin (17/02) di halaman kantor bupati.

Pencanangan ini ditandai dengan penandatangan komitmen bersama oleh Bupati Irdinansyah Tarmizi, Wakil Bupati Zuldafri Darma bersama Forkompinda, Sekda Irwandi beserta pimpinan OPD, pimpinan instansi vertikal BUMN/BUMD, walinagari dan berbagai organisasi masyarakat.

Kepala BPS Tanah Datar Muhammad Hudaya mengatakan, tahun 2020 ini bangsa Indonesia termasuk masyarakat Kabupaten Tanah Datar akan melaksanakan sensus penduduk.

“Kegiatan ini merupakan agenda nasional yang dilaksanakan sekali dalam sepuluh tahun, sesuai dengan amanat undang-undang dan juga rekomendasi PBB bahwa sensus penduduk dilaksanakan oleh negara, sekurang-kurangnya sekali dalam 10 tahun,” kata Muhammad Hudaya, Senin (17/2), kemarin di Pagaruyung.

Dikatakannya, sensus penduduk 2020 adalah sensus ketujuh yang dilaksanakan Indonesia sejak kemerdekaan, yaitu pertama kali diselenggarakan pada tahun 1961, kemudian tahun 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2010. pada tahun 2020, selain Indonesia, ada 54 negara di dunia yang melaksanakan sensus penduduk.

Sementara metode kombinasi yang dipakai oleh BPS yaitu menggunakan data dukcapil sebagai data dasar, diharapkan akan menghasilkan satu data kependudukan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat beragam kebijakan, tidak ada lagi dualisme data penduduk, baik di daerah maupun tingkat nasional.

“Sensus dilaksanakan dua tahap, sensus penduduk online mulai 15 Februari sampai 31 Maret 2020 dan dilanjutkan sensus wawancara 1 sampai 31 Juli 2020,” ucap Hudaya.

Sensus penduduk online, masyarakat bisa secara mandiri mengunjungi laman sensus.bps.go.id dengan mempersiapkan dokumen KTP, Kartu Keluarga, Akte Pernikahan (bagi yang sudah menikah).

“Mari masyarakat Tanah Datar ikut berperan aktif melaksanakan sensus penduduk 2020 online secara mandiri dan wawancara menuju Indonesia Satu Data Kependudukan,” pungkasnya. (MG)
 
Top