JA.com, Payakumbuh, (Sumatra Barat)--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengumumkan Ujian Nasional (UN) akan dihapus pada 2021 mendatang. Dia menyebut Ujian Nasional yang selama ini menjadi salah satu standar kelulusan siswa akan dilaksanakan terakhir kali pada 2020. Dan akan diubah menkadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.

Nadiem menyampaikan itu dalam rapat koordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Agustion menjelaskan kepada media, UN masih di butuhkan sebagai mengukur mutu pendidikan.

"Seperti arahan mentri, Setuju kalau UN dijadikan sebagai pengukur kompetensi peserta didik, kalau UN sekarang mengukur kemampuan secara umum," jelas Agustion.

Di lain sisi, Siti Florensia yang merupakan siswa SMAN 4 kota Payakumbuh, yang masih bisa dibilang baru selesai melakukan UN, mengatakan kecemasan dan keraguan dia dan teman-temannya. Saat media menemuinya di salah satu cafe, Kamis (2/1).

"Bisa dibilang takut, lebih tepatnya kata UN itu terkesan sebuah kata horor bagi kami, memang UN mau tidak mau pasti kami kerjakan, dibalik itu, banyak dari kami takut, mental kami sedikit kaget, karena kata UN tersebut," kata Loren.

Dilanjutkannya, karena mendengar kabar UN akan diberhentikan, dia merasa bangga dan bersedih karena kenapa tidak dari dulu.

"Mendengar UN akan diberhentikan di tahun 2021 tentu saya senang, karena banyak adek-adek kelas yang bisa focus belajar tanpa takut akan adanya UN. Tetapi kenapa baru sekarang dilakukan. Saya menilai pemerintah terlambat dalam masalah pendidikan di Indonesia, menjadi pertanyaan bagi kami tentunya, kenapa generasi penerus bangsa seperti kami ini bisa terlambat di perhatikan oleh pemerintah?." pungkas loren. (Farhan)
 
Top