JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Seekor buaya Muara (Crocodylus Porosus) berukuran tiga meter ditemukan sedang bertelur di kebun kelapa sawit milik warga Ujung Labung, Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.

“Kami mendapatkan informasi dari warga Rabu malam. Karena saat itu kami sedang menangani konflik beruang madu di Pasaman Barat, makanya hari ini baru bisa melihat lokasi,” kata Ade Putra, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Agam, (17/1).

Ade menjelaskan, satwa langka dan dilindungi tersebut ditemukan sedang menunggui sarang telurnya yang berjarak hanya 400 meter dari pemukiman warga.

Berdasarkan perilaku dan kebiasaan, buaya bertelur mencapai 500 butir dan menetas dalam waktu 90-110 hari. “Selama itu juga buaya akan menunggui telurnya,” ujarnya.

Selama masa eram, kata Ade, biawak merupakan predator utama pengganggu telur buaya. Sehingga induknya sangat sensitif terhadap aktifitas mahkluk hidup lainnya.

BKSDA menghimbau masyarakat untuk tidak mengusik apalagi mendekati buaya yang tengah bertelur. Demi keamanan, BKSDA telah memasang batas pengaman dan rambu-rambu larangan agar tidak mendekati satwa.

Sementara, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan monitoing perkembangan telur reptil bertubuh besar ini sampai menetas.

Pada Januari 2018 dan Januari 2019, di lokasi yang tidak jauh dari ditemukannya buaya bertelur ini juga pernah buaya muara bertelur. Pada 2019 lalu semua telurnya berhasil menetas dan induk buaya beserta bayi-bayinya secara alami kembali ke kawasan muara yang sebagian besar merupakan hutan mangrove.

* Pandu *
 
Top