JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Restorasi rumah gadang dan Revitalisasi kawasan merupakan projek Nawacita (negara hadir red) Presiden Jokowi di kabupaten Solok Selatan.

Pertama kali cerita sahabat saya Domy dan Neofris, bagaimana Solok Selatan bisa di branding. 

Subyakto seorang arsitektur yang juga seniman panggung, lalu Yori Antar menyampaikan pada Subyakto bagaimana kawasan Seribu Rumah Gadang (SRG) bisa dijadikan desa wisata.

Awal Yori datang ke SRG beberapa rumah gadang sudah di jadikan home stay, berarti masyarakat sudah cukup siap untuk promosi.

Nah berdasarkan itulah Yori bersama kawan kawan sangat berkeinginan untuk membranding Solok Selatan menjadikan kawasan SRG untuk dapat di restorasi dan sekaligus Revitalisasi Kawasan menuju 'Desa Wisata'.

Dikawasan Restorasi rumah adat  dan Revitalisasi kawasan nanti akan terjadi kegiatan publik  seperti pertunjukan seni budaya panggung teater, disana wisatawan akan datang berkunjung, yang muaranya masyarakat akan dapat menikmati secara sosial ekonomi dalam pendataan keluarga.

Ditanya soal kedatangan Presiden Jokowi ke Solok Selatan Yori Antar dengan santai menjawab "Jika masyarakat Solok Selatan khususnya masyarakat  dikawasan 'Seribu Rumah Gadang'  senang dengan restorasi dan revitalisasi kawasan, Kita pastikan  Presiden Jokowi Dodo siap hadir  di  Solok Selatan.

Pelaksanaan Restirasi  rumah gadang ( Rumah Adat) dikawasan SRG, Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, perjalanan pekerjaannya masih terkesan lamban.

Mendapatkan informasi demikian  pelaksanaan Restorasi sebanyak 33 unit rumah gadang ( rumah adat) dikawasan Seribu Rumah Gadang, Nagari Koto Baru itu, mendapat perhatian serius dari seorang kepercayaan Kementrian PUPR Yori Antar, seorang Konsultan HAP Jakarta (Han Awal & Patner yang juga pendiri Yayasan Rumah Asuh.

Yori Antar dan rombongan langsung turun kelokasi revitalisasi kawasan SRG di Solok Selatan,guna memastikan tentang keberlanjutan pengerjaan projek tersebut.

Saya sudah mendengar informasi informasi terkait masalah pekerjaan revitalisasi dari sejumlah media lokal maupun nasional" Saya akui proyek ini sejak awal sudah bermasalah," terangnya.

Setiap pekerjaan atau proyek proyek besar sering memuai permasalahan, apalagi  pekerjaan sebuah rumah adat.

Yori Antar punya pengalaman sewaktu membangun rumah  adat (2 unut) di desa Sumpu,Tanah Datar.
"Awalnya pekerjaan berjalan kurang bagus pada rumah pertama, namun pada rumah ke dua hasilnya sangat bagus" Teran Yori.

Yori Antar sangat yakin restorasi Rumah Adat di Solok Selatan akan berjalan dengan baik,sebab sewaktu saya turun kelapangan masyarakat sudah lega serta proaktif dalam semua pengerjaan.


* dirman *
 
Top