JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Kendatipun  anggaran pembangunan di Pemkab sudah dipangkas untuk kasus Covid- 19 namun masih ada kegiatan fisik sekitar Rp2 miliar yang kegiatannya dilakukan secara swakelola.

Dana tersebut akan diperuntukan bagi nagari, yang kegiatannya untuk peningkatan jalan desa atau pembangunan jalan antar jorong dan antar nagari.

“Hingga kini sudah lebih dari 60 proposal yang masuk dari 39 Nagari yang ada di Solsel, sedangkan anggaran padat karya ini sekitar Rp2 miliar,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTRP Solok Selatan, Darmawan Effendi Senin (6/7/2020).

Dia , bingung berapa jumlah yang akan dikuncurkan di nagari. Proposal yang masuk tersebut setelah ditinjau kelapangan. Semuanya masuk dalam skala prioritas.

Namun anggaran swakelola itu minim, sesuai perencanaan sebelumnya setiap nagari akan dikuncurkan sekitar Rp100 juta.

Sekarang jumlah proposal yang masuk melebihi kebutuhan anggaran yang dikuncurkan pusat, tentu saja ini dilema bagi dinas terkait dalam merealisasikan ke nagari dengan cepat.

“Sesuai rencana di Juli 2020 anggarannya sudah kita salurkan ke nagari,” ujarnya.

Nah saat ini sebut Darmawan, pihaknya tengah mensurvei titik kegiatan yang diajukan dengan kategori sangat prioritas.

Seperti jalan perkampungan yang masih tanah dan becek. Kemudian banyak dilewati penduduk, dan ini akan jadi penentu bagi nagari dalam mendapat kucuran dana.

Termasuk daerah pelosok, juga salah satu target PUTRP. Untuk pelaksanaan dilapangan melibatkan masyarakat di titik pembangunan itu dan di gaji sesuai standar upah di daerah.

Sebab program padat karya guna membantu perekonomian warga dengan tersedia paket swadaya tersebut dalam menyediakan kesempatan kerja bagi warga setempat.

“Meski swakelola, warga setempat yang bekerja tetap digaji sesuai standar upah minimum,” paparnya.

Mudahan saja dalam waktu dekat, dapat tereliasi sesuai target daerah. Dengan dilakukan peninjauan titik proposal yang diajukan nagari, mudahan saja dinas PUTRP bisa menentukan nagari mana yang akan dijatah anggaran swakelola ini.

Dengan adanya dana swakelola, masih ada segelitir kegiatan fisik dalam masa pandemi. Yang paket-paket besar sebelumnya sebagian kecil telah selesai ditender, kegiatannya tidak bisa dilanjutkankan.

Karena anggarannya sudah dipangkas habis untuk penanganan dan pencegahan kasus covid 19 di Solsel.

“Ada 50 paket tender jalan dan jembatan yang seluruh anggarannya sudah dipangkas untuk covid. Nah, yang sudah siap tender tentu tidak bisa dikerjakan,” paparnya.

Sementara, Wali Nagari Pasir Talang Selatan, Joni Marzis  membenarkan, pihaknya telah mengajukan proposal dana swakelola itu. Yang jadi skala prioritas yakni jalan Parak Gadang - Bandar Gadang yang menghubungkan dua nagari yaitu Nagari Pasir Talang Selatan dengan Nagari Soko Utara Pasia Talang.

“Bila akses ini ditingkatkan, dapat membantu mobilisasi pengangkutan hasil bumi dan menjadi akses transportasi antari nagari" jelasnya.

* dirman *
 
Top