JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Buah adalah komoditas hortikultura yang penting bagi kesehatan karena berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral yang tidak tergantikan. Dari itu sangat dibutuhkan buah yang bermutu baik dan bibit yang berkualitas, di samping itu tanaman buah juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan menguntungkan petani.

Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH, MH mengatakan sumber pendapatan Tanah Datar yang terbesar itu adalah pada sektor pertanian dan pariwisata, dari itu pemerintah daerah berinovasi melahirkan Program Unggulan (Progul) untuk menopang sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PSD) tersebut.

“Kita berharap di Tanah Datar ada tanaman buah yang punya ciri khas dengan kualitas terbaik dan unggul di samping sentra pembibitan yang juga lengkap, sehingga kebutuhan petani di Tanah Datar akan bibit terpenuhi,” katanya.

Hal itu dikatakan Wabup Richi Aprian ketika membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Standar Manajemen Mutu pada Perbenihan Buah Tropika, Kamis (24/11/2022) di Ball Room Emersia Hotel dan Resort Batusangkar.

Dikatakan, jika Tanah Datar memiliki potensi untuk pengembangan bibit tanaman buah atau hortikultura dan pertanian dari itu Ia berharap adanya dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia di samping Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga harus disiapkan pemerintah daerah.

“Kalau kita fokus pada tanaman buah-buahan ini, misalnya ada tanaman buah seperti alpukat, jeruk, pisang dan lainnya yang bisa dikembangkan dan hasil sangat baik, maka orang akan ingat Tanah Datar, ingat buah-buahannya,” ujar Wabup Richi.

Kapus Litbang Hortikultura Kementerian Pertanian RI Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si mengatakan saat ini tidak banyak lagi orang yang bergerak dibidang pertanian, sangat kurang petani milenial yang ada petani kolonial atau kaum tua dan ini perlu menjadi perhatian jika petani kolonial ini juga semakin berkurang dan alih fungsi lahan pertanian meningkat maka sektor ini juga akan semakin terancam.

“Kondisi alam kita cukup bagus, apapun ditanam bisa tumbuh, kita hidup didaerah tropis sehingga sangat baik untuk pertanian yang mana lahan pertanian kita sekitar 70 juta hektar dan produktif sekitar 45 juta hektar dengan lahan tidur sekitar 25 juta hektar, negara lain mungkin tidak ada, sementara kita melimpah,” ucapnya.

Ia menyebutkan, lahan pertanian ini setiap tahunnya juga ada penyusutan akibat alih fungsi lahan dan pertahun itu bisa mencapai 105 ribu hektar. Alih funsi lahan ini biasanya untuk pembangunan dan berbagai kegiatan lainnya, kalau ini berlanjut lama-lama bisa habis lahan pertanian yang produktif tersebut.

Sebelumnya Kepala Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Kementan RI Dr. Helmi Kurniawan, M.P mengatakan tidak hanya di Tanah Datar namun di Sumatera Barat sektor pertanian sebagai salah satu sektor utama dan itu membutuhkan suplay benih tanaman buah tropika unggul dalam jumlah yang cukup besar, dari itu perlu adanya penumbuhan penangkar dan calon penangkar baru. Sehingga kebutuhan benih di Sumatera Barat dan sekitarnya terpenuhi.

Terkait bimtek ini dikatakannya bertujuan untuk menumbuhkan sentra pertanian buah tropika yang menerapkan sistim manajemen mutu dalam upaya memproduksi benih unggul. (MG)
 
Top