JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian mengatakan, meskipun kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sudah relatif melandai, namun ia tetap meminta dinas terkait ataupun masyarakat tidak lengah.

"Meskipun relatif melandai, namun juga terjadi sebaran baru PMK. Tentunya hal ini menjadi komitmen kita bersama untuk mengatasinya," kata Richi saat rapat Satuan Tugas (Satgas) PMK Tanah Datar, Selasa (8/11/2022) di aula eksekutif Kantor Bupati Pagaruyung.

"Pernah ada kasus, karena seekor hewan yang berasal dari luar daerah tanpa di nyatakan bebas PMK, malah menjadi pembawa dan penyebar sehingga satu peternakan terjangkit. Hal seperti inilah salah satu satu yang perlu diwaspadai," ujarnya.

Dikatakan Wabup lagi, vaksinasi sebagai salah satu langkah untuk mengatasi permasalahan PMK, tentu harus segera ditingkatkan capaiannya.

"Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan capaian vaksin, selain menurunkan petugas ataupun tim langsung ke lapangan, adalah edukasi dan penyampaian informasi tentang manfaat vaksin sehingga masyarakat tahu dan mau melakukan vaksin untuk hewan ternaknya," tukas Richi.

Sebelumnya Plt. Kadis Pertanian Sri Mulyani dalam paparannya menyampaikan, PMK merupakan penyakit infeksi virus akut yang sangat menular kepada hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.

"Data kasus PMK sampai 7 November 2022 ada 1.122 ekor hewan sakit dan 1.082 ekor sembuh, 23 ekor potong bersyarat dan 1 ekor mati dan masih ada 16 ekor sisa kasus yang belum dinyatakan sembuh," katanya.

Adapun strategi pengendalian PMK, tambah Sri, dapat dilakukan pengawasan lalu lintas ternak, vaksinasi dan pengobatan, biosecurity dan desinfeksi, surveilans serta dengan komunikasi, Informasi dan edukasi.

"Karena itulah dengan populasi sapi dan kerbau ada sekitar 42.332 ekor, vaksinasi dengan target 45% realisasinya baru 1.502 ekor. Untuk mencapai target perlu dilakukan vaksinasi sebanyak 932 ekor per hari, ini tantangan kita ke depan dan tentunya butuh dukungan semua pihak," sampainya.

Diungkapkan Sri lagi, untuk mendukung pelaksanaan vaksin, dinas Pertanian memiliki 30 Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner yang bisa diterjunkan langsung ke lapangan.

"Dari total 30 dokter hewan dan paramedik veteriner itu, bisa dijadikan 15 tim bersama Satgas Penanganan PMK dari Kabupaten Tanah Datar untuk percepatan capaian vaksin ini," tukasnya.

Sementara itu Kapolres Tanah Datar diwakili AKP. Marjoni mengatakan, Polres Tanah Datar mendukung pelaksanaan vaksinasi terhadap hewan dalam penanganan PMK.

"Kita akan berdayakan personil Bhabinkamtibmas yang ada di Polsek untuk mendukung ini, baik itu sebagai penyampai informasi ataupun tim pendampingan. Tentu kita akan berkoordinasi lebih lanjut, termasuk jadwal pelaksanaan vaksinasi ke lapangan," ujarnya.

Rapat yang dimoderatori Asisten Ekobang Abdul Hakim, turut dihadiri perwakilan Kodim 0307 Tanah Datar, perwakilan Kejari Batusangkar, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, Kepala OPD dan Satgas Penanganan PMK yang dibentuk sesuai SK Bupati Tanah Datar Nomor 524/381/Pertanian-2022 tertanggal 9 September 2022. (MG)
 
Top