JA.com, Payakumbuh (Sumatera Barat)--Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian RI Iwan Faidi, menyebut mendukung penuh Sentra IKM Rendang Payakumbuh.

Sebagai Kemenko Perekonomian tugasnya mengkoordinasikan sinergi program untuk pembinaan UMKM pada Sentra IKM Rendang Payakumbuh. Melalui sinergi antara berbagai Kementerian dan Lembaga terkait semakin mempercepat produksi IKM rendang Payakumbuh go global.

"Kita dukung penuh. Dan tugas kita mengkoordinasikan sinergi, memfasilitasi, bagaimana ini bisa jalan," terang Iwan Faidi, usai rapat koordinasi sinergi program pembinaan UMKM pada sentra IKM Rendang Payakumbuh, di Rokcy Hotel, Bukittinggi, Senin (24/6).

Disampaikan Iwan Faidi, berbagai syarat untuk produksi go global harus sudah sertifikasi dan food sefty dari BPOM dan label halal. Meski masih ada beberapa kelengkapan yang masih dipenuhi namun 9 parian rendang sudah memiliki izin edar dari BPOM.

Tentu sebut Iwan Faidi, berbagai kelengkapan untuk mempercepat produksi IKM rendang Payakumbuh perlu didukung semua pihak dan Kemenko Perekonomian sudah memfasilitasi untuk mengkoordinasikan percepatan go global rendang Payakumbuh.

"Ini kita sinergikan dengan seluruh kementerian dan lembaga jadi ada keuangan, BUMN, BPOM, dan Kementerian Perindustrian, karena IKM itu sebetulnya dibawah kementerian perindustrian, tapi kita sinergikan dengan yang lainnya. Kita menginpentarisir apa yang sudah dan yang belum," sebutnya.

Wawako Payakumbuh, Erwin Yunaz, memaparkan kondisi terkini sentra IKM rendang Payakumbuh dihadapan Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perdagangan, BPOM, Bank Indonesia, Telkom, BNI, Bank Nagari, Semen Padang, Bulog, dan lainnya.

Turut hadir, Asisten II Pemko Payakumbuh, Elzadaswarman, Kadis Naker dan Industri, Wal Asri, Kepala Bappeda Ipon Satria, Kadis Koperasi dan UKM, Herlina, Sekretaris Kominfo Julfiter dan tamu undangan lainnya.

Wawako menyampaikan, bahwa Sentra IKM rendang Payakumbuh akan dapat memproduksi rendang dengan jumlah besar bahkan sudah ada permintaan untuk 70 ton rendang ke-Arabsaudi. Sentra IKM rendang nantinya juga akan didukung dengan school of randang.

Sentra IKM randang juga akan menjadi tempat wisata belajar memasak rendang bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Potensi ini juga didukung dengan adanya kampung rendang di Lampasi. Kemudian efek terbesar yang akan dirasakan masyarakat adalah peningkatan perekonomian dan pengurangan angka pengangguran.

"Payakumbuh angka penganggurannya terkecil di Sumatera Barat hanya 3,7 persen. Dengan efek adanya Sentra IKM rendang ini salah satunya dapat mengurangi angka pengangguran disamping peningkatan perekonomian masyarakat," sebut Wawako.

Untuk saat ini disampaikan Wawako jumlah penjualan IKM rendang perhari paling banyak 10 juta dengan rata-rata per-IKM 2,8 juta dan total penjualan semua IKM rendang perhari mencapai 104 juta lebih. Hal ini tidak mustahil kedepan bisa mencapai 1 miliar.

"Kita butuh inovasi, kalau tidak Kota kita begitu-begitu saja. Masyarakat dunia bisa tahu bahwa makanan terlezat itu rendang dan Sentra rendang itu ada di Payakumbuh. Ingat randang, ingat Payakumbuh".

"Dampak sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Maka kita berharap supor dari kementerian, Lembaga dan BUMN. Kami menyampaikan terimakasih atas dukungan semua Kementerian, Lembaga dan BUMN telah mendukung penuh sentra rendang di Payakumbuh," sebut Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz.

Usai pertemuan di Rocky Hotel, rombongan Kemenko Perekonomian berkunjung ke Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh yang berada di Pasar Padang Kaduduak siang itu. (Farhan)
 
Top