JA.com, Payakumbuh, (Sumatra Barat) ---Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) kota Payakumbuh, dalam kelancaran dan pengetahuan akan tahapan pemilihan gubernur dan wakil gubernur mengadakan Rapat koordinasi pengawasan tahapan pemilu partisipatif untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat tahun 2020. Di Kantor Bawaslu Kota Payakumbuh. Senin (26/10/2020).


Ketua Bawaslu Kota Payakumbuh Muhamad Khadafi S.kom membuka lansung kegiatan ini. Di bagian tengah kursi utama, dengan masker dan hand sanitizer tak pernah lepas dari tangan. Khadafi mengatakan rapat koordinasi ini penting terlebih untuk kaum perempuan.

"Rapat ini sangat penting untuk kaum perempuan, karena di Kota Payakumbuh jumlah pemilih terbanyak yaitunya perempuan. Rapat ini sengaja kami ambil di pertengahan kompanye, karena kompanye pasangan calon, begitu banyak di kaum perempuan. Seperti kelompok yasin dan lain sebagainya," jelas Khadafi.


Lebih lanjut, Khadafi membeberkan mengenai tujuan utama dari rapat koordinasi ini, yaitunya agar pengetahuan kaum perempuan dalam menilai, memilah, dan menentukan sikap terhadap pasangan calon yang melakukan kompanye tidak menyalahi aturan.

"Tahun 2019 jumlah pemilih terbanyak dari kaum perempuan, demi mencerdaskan pemilih kaum perempuan dari kota Payakumbuh, agar kaum perempuan tau berbagai aturan kompanye selama berlansungnya kompanye di kota biru. Seperti contoh untuk ibuk-ibuk kelompok yasin, seandainya ada pasangan calon, tim kompanye atau relawan kompanye, menawarkan atribut untuk pakaian seragam baju kelompok yasin, itu batas maksimalnya adalah Rp. 60.000 rupiah. Jika harga pakaian Itu lebih dari Rp. 60.000 itu merupakan sebuah pelanggaran," Tutup Khadafi.



Disisi lain, Rezki Khainidar seorang aktifis kaum perempuan, dengan banyak organisasi perempuan dia kecimpungi. Mengenai pilkada ini, menerangkan dengan tema 'Perempuan Dapat Apa Dalam Pilkada'.

"Secara umum, saya mengartikan kompanye merupaka proses jual beli dari berbagai aspek. Mengenai harapan dan kebutuhan perempuan, tentunya harus perempuan yang menyampaikannya, Karena dia lebih tau apa yang dia perlukan. Jadi perempuan selama pilkada ini harus mendapatkan kemerdekaanya," tutup perempuan yang bergelar dokter ini.



Pemateri kedua terlihat tak sabar lagi memaparkan dan membagi pengetahuannya kepada peseta rapat koordinasi. Ka'Bati begitulah namanya. Perempuan inovatif Itu mengambil tema 'mitigasi covid-19 di saat pilkada'.


"Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk persiapan sebelum terjadinya sebuah bencana. Ini penting dalam pilkada ini, Karena kondisi covid-19 sekarang ini, kita harus melakukan berbagai persiapan, bahkan persiapan terburuk sekalipun," tutup Ka'Bati yang menimba ilmu di Belanda.


Acara ini menggunakan protokol covid-19 ketat. Dengan memodifikasi ruangan 100 orang menjadi 25 orang saja. Adapun yang hadir dalam kegiatan ini, komisioner Bawaslu Kota Payakumbuh, Sekretaris Bawaslu Payakumbuh, dan beserta staff di Bawaslu Kota Payakumbuh. (Farhan)
 
Top