Bupati Pasbar H.  DPRD Yulianto dan Ketua DPRD Parijal Hafni

JA.com, Pasaman Barat (Sumatera Barat) -  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat melaksanakan Paripurna Istimewa di awal 2020. Paripurna Istimewa kali ini di gelar dalam  rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pasbar ke-16, Senin 7 Januari 2019.

Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, anggota DPRD Sumbar, Yunisra Syahiran, Khairudin Simanjuntak, Sabar AS, Sawal, Beni Utama yang juga tokoh pemekaran Pasaman Barat, H. Zambri dan H. Baharudin, R saat ini duduk sebagai Anggota DPRD Pasbar, Wali Kota Padang Mahyeldi, pada Camat se- dan Wali Nagarai se- Pasaman Barat.

Serta beberapa Tokoh Adat dan Tokoh masyarakat lainya seperti Dipertuan Kinali, Mustika Yana, Tuanku Bosa Talu Fadlan Maalif, Tokoh Pemekaran Kabupaten Pasaman Barat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat berserta undangan lainnya.

Sidang Paripurna Istimewa dilaksanakan di ruang sidang Dprd, acara tersebut berlangsung khidmat dan dinyatakan terbuka untuk umum. Dan dipimpin langsung dioleh Ketua DPRD Pasaman Barat, Farizal Hafni, Wakil Ketua Endra Yama Putra dan Daliyus, K.


Menurut Parijal Hafni untuk eksistensi Pemda Pasbar telah berhasil merobah Imeg Negatif terkait beberapa kekurangan daerah ini jika disejajarkan dengan kabupaten/kota lainya di Sumbar.

"Tentunya kita cukup bangga atas setatus Pasbar yang telah keluar dari kategori tertinggal dan marginal. Dan tentunya menjadi tantangan untuk kita semua agar keberhasilan ini untuk terus kita tingkatkan." Ungkap Parijal Hafni.

Sementara itu Wakil ketua DPRD Pasbar Endra Yama Putra mewakili Ketua dalam sidang itu menyampaikan sejarah cikal Bakalnya Pasaman Barat yang didasari  Keputusan Presiden RI/I tanggal 8 Oktober 1945 menetapkan pembagian luhak dan Penunjukan Kepala luhak.


Kemudian, Luhak kecil Talu yang di pimpin oleh Abdul Rahman Sutan Larangan, pada tanggal 23 Januari 1946, Datuak Parpatih Beringsek menyampaikan kepada Bupati dan Demang agar kepala luhak Pasaman yang berkedudukan di Talu untuk diserah terimakan dari Abdul Rahman  kepada Arwis Taram  Sutan Temenggung.

"Bulan Agustus 1974 Jabatan Bupati Pasaman diserahkan kepada Bupati Basrah Lubis. Pada masa pemerintahan beliau ibu kota Kabupaten Pasaman di pindahkan dari Talu ke Lubuk Sikaping," sebutnya

Dikatakan, Penghujung tahun 90- an , masyarakat Pasaman Barat sadar akan pentingnya pemekaran daerah sebagai salah satu cara yang efektif untuk mendekatkan  pelayanan kepada masyarakat, mempercepat pembangunan, pemerataan pembangunan sosial dan ekonomi demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Atas dasar itu beberapa stakeholder mendapat dukungan penuh masyarakat Pasaman Barat untuk terus menyuarakan aspirasi mereka agar pasaman yang memiliki wilayah sangat luas dapat dimekarkan menjadi dua kabupaten yakni Kabupaten Pasaman selaku kabupaten Induk dan Kabupaten Pasaman Barat sebagai Kabupaten Pemekaran.

"Keinginan pemekaran wilayah mendapat respon positif dari Bupati Pasaman Drs. H Baharudin R dan Wakil Bupati H Beni Utama yang memberikan dukungan penuh, sehingga gagasan pemekaran wilayah ini terus bergulir menyentuh wilayah konstitusional  dan menjadi komoditi kebijakan Nasional," terangnya

Ia melanjutkan, setelah melewati proses dan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar untuk berdiri sendiri menjadi kabupaten tersendiri, akhirnya terwujud dengan keluarnya  UU No 38 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat di Sumbar.


"Dalam perjalanan Pasaman Barat yang dinahkodai oleh PJ Bupati Zamri dari Januari 2004 sampai Februari 2005. Pj Bupati Zamri telah berhasil melaksanakan tugasnya seperti, memfasilitasi lahirnya lembaga KPU dan DPRD dan instansi vertikal dan membentuk pemkab Pasaman Barat," Ungkapnya.

Setelah Zamri dilanjutkan Pj Bupati Sofyan dari 14 Februari 2005 sampai 27 Agustus 2005, dimana Bupati Sofyan sukses melaksanakan pilkada pertama di Pasaman Barat yang dimenangkan oleh H Syahiran-Risnawanto SE.

Kemudian tahun 2010, Drs. H Baharudin R yang didampingi H Syahrul Dt Marajo memimpin Pasbar lima tahun kedepannya. Dengan berakhirnya masa jabatan Drs. H Baharudin dan  H Syahrul Dt Marajo tersebut, maka ditunjuk Pj Bupati Ir. Fajarudin untuk melaksanakan rangkaian tahapan pilkada 2016-2021.

Pasangan Drs. Syahiran dan Yulianto, SH terpilih sebagai Bupati dan Wabup Pasbar yang dilantik oleh Gubernur Sumbar 17 Februari 2016, dengan visi terwujudnya Pasbar yang beriman, cerdas.


Gubernur Apreasiasi Prestasi Pasbar

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang hadir dalam sidang paripurna DPRD Pasbar memperingati hari jadi ke 16  tersebut mengapresiasi apa yang telah diraih oleh Pasbar di usia 16 tahun ini. Bahwa sejatinya hari jadi tersebut untuk mengukur keberhasilan dan mengevaluasi diri demi melangkah ke arah yang lebih baik.

"Apreasiasi untuk Pasbar yang sudah keluar dari daerah tertinggal. Pasbar sudah banyak meraih prestasi, memperoleh WTP tiga kali berturut-turut. Berani melakukan pemekaran nagari dan saat ini masih menunggu hasilnya setelah melalui proses panjang. Namun, evaluasi masih perlu dilakukan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera,"jelas Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno mengakui pro kontra di dalam pembangunan dan Pemerintah merupakan hal yang biasa. Namun, evaluasi akan tetap dilakukan agar menjadi tolak ukur berbuat ke depan.

"Pasbar harus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, memberi pendidikan yang layak, bebas dari narkoba. Membangun dari segala sisi, jika tidak cukup APBD, mari gaet dan cari investor," tekan Irwan Prayitno.

* Sofyan H/ADV *
 
Top