JA.com, Agam (Sumatera Barat)--Pemerintah Kabupaten Agam mengangkat delapan isu strategis yang akan menjadi arah kebijakan pembangunan daerah tahun depan. Isu ini dibahas dalam Musrenbang RKPD 2021, di aula Bappeda Agam, Kamis (26/3).

Kepala Bappeda Agam, Welfizar menjelaskan, kedelapan isu tersebut, pertama yaitu masih lemahnya internalisasi nilai ABS-SBK di tengah keluarga dan masyarakat. Kedua stagnannya predikat SAKIP pada level B dengan peningkatan nilai kurang signifikan. Ketiga belum optimalnya mutu layanan dan akses kesehatan dan pendidikan.

Keempat tingginya laju pertumbuhan pendudukan dan belum optimalnya peranan keluarga dalam meningkatkan kualitas SDM. Kelima tingkat pengangguran terbuka dan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Keenam perkembangan pariwisata belum memberikan kontribusi yang besar terhadap ekonomi daerah.

Ketujuh belum terintegrasinya pengarusutamaan pengurangan resiko bencana, penurunan kualitas lingkungan serta rendahnya tingkat ketaatan masyarakat dan pelaku usaha dalam mengelola lingkungan. Konsistensi save maninjau. Kedelapan penerapan tataruang yang belum optimal, serta pelayanan infrastruktur dasar belum optimal.

“Kita mengharapkan dalam Musrenbang ini dapat memperoleh masukan untuk penyempurnaan program dan kegiatan, terkait prioritas pembangunan tahun depan yang akan dituangkan ke dalam RKPD,” ujar Welfizar.

Ia menyebutkan, Musrenbang ini dilaksanakan dua hari, Kamis dan Jum’at (26-27/3) secara online melalui sistem Video Conference (VCON). Setiap peserta Musrenbang saling terhubung satu sama lain.


* Pandu *
 
Top