JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Permasalahan normalisasi sungai dan penanganan abrasi pantai mengemuka dalam pertemuan antara Ketua Badan Kehormatan DPD RI periode 2019-2024, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH dengan Camat, Ketua LPM, Ketua KAN, Ketua MUI, Bundo Kandung, Kepala Sekolah dan Ketua Karang Taruna se-Kecamatan Bungus Teluk Kabung, di kantor camat setempat.

"Ini program Camat yang baru dan putra asli Bungus Teluk Kabung. Saya tinggal mendorongnya. Tugas kita bersama merealisasikannya, apalagi sudah dimulai dengan program penanggulangan bencana di hulu Batang Timbalun. Tinggal melanjutkannya," ujar Leonardy, Senin 9 Maret 2020.

Untuk itu, kata Leonardy perlu disiapkan Detailed Engineering Design (DED) untuk proyek normalisasi Batang Timbalun ini. Jika DED sudah ada, maka makin mudah untuk mendorongnya ke Dinas PSDA Provinsi Sumbar atau Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Kementerian jika APBD Kota Padang tidak mampu membiayainya.

"DED dan pembebasan lahan sekeliling proyek mempercepat pelaksanaan kegiatan normalisasi Batang Timbalun nantinya. Di sekitar normalisasi itu bisa jadi lokasi wisata juga," ungkap Leonardy.

Abrasi pantai pun kata Leonardy patut menjadi perhatian. Terlebih abrasi sudah mengakibatkan kerusakan bagi sejumlah rumah dan berkurangnya keindahan pantai di daerah Bungus. Terputus-putusnya proyek abrasi bisa disebabkan tidak ada yang memperjuangkan dan mengawal program beserta anggarannya saat pembahasan anggaran di DPRD Kota Padang.

Camat Bungus Teluk Kabung, M. Latif, S.Sos menyebutkan normalisasi yang dilaksanakan barulah sebatas menyusun batu-batu di pinggiran Batang Timbalun. Sebab selama ini jika banjir, banyak ekskavator yang masuk tapi hanya merapikan batu-batu besar di pinggir sungai. Saat banjir lagi, batu-batu itu mengumpul kembali ke tengah sungai.

"Kami berharap normalisasi yang permanen dan di proyek normalisasi pada kiri kanannya dibuat jalan karena ada rumah-rumah penduduk," ujar M. Latif.

Ditegaskannya jika sudah ada jalan di kiri kanan sungai, kawasan tersebut bisa jadi tempat wisata. Kampung Timbalun kita jadikan destinasi wisata. Buat rumah warna-warni guna mendukung objek wisata alam.

Menurut Latif, dalam rakor kelurahan beberapa waktu lalu sudah diputuskan 12 titik program dan kegiatan yang bisa dilaksanakan. Termasuk normalisasi sungai dan penanganan abrasi pantai.

Lurah Bungus Barat, Rostam Effendi menyatakan ada 2.500 KK yang bakal terdampak oleh meluapnya Batang Timbalun. Banyak aset pemerintah, lapangan bola kaki dan sekolah yang terkena luapan banjir.

"Kami harap dorongan bapak agar ada percepatan pelaksanaan normalisasi Batang Timbalun ini," harapnya.

LPM Teluk Kabung Utara Bulkianur juga menyinggung soal normalisasi sungai. Di tempatnya makin ke hulu semakin lebar. Katanya banyak lahan yang terban karena struktur tanahnya curam. Hanya saja persoalan ini tidak diusulkan ke  Musrenbang lantaran tidak bisa diakomodir.

Abrasi pantai juga dinilai membahayakan rumah-rumah di sepanjang pantai Bungus Teluk Kabung. Di Bungus Selatan, ujarnya, ada 15 rumah yang rusak. Tiga diantaranya hilang ditelan ombak.

"Penahan abrasi ini sudah dimulai, namun terputus-putus. Rumah di sekitar penahan abrasi selamat sementara yang tidak mengalami kerusakan bahkan ada yang hilang dibawa abrasi," katanya.

Lebih jauh dijelaskannya, telah dipasang grip sepanjang 200 meter. Rumah yang terlindung grip aman sementara yang tidak kena hantam abrasi. Perlu 200 meter lagi.

Blangko e-KTP dan Keamanan
Kasi Pemerintahan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Miswarni menyebutkan, kendala yang dialami terkait persediaan Blangko e-KTP yang sering habis, hendaknya tersedia sesuai kebutuhan yang wajib. Diharapkan pemerintah pusat dapat merealisasikannya.

Tokoh masyarakat Bungus Teluk Kabung juga mengkhawatirkan keamanan berkendara di jalan saat ini. Mereka mengharapkan agar begal ditindak demi memberikan keamanan di tengah masyarakat. (*)
 
Top