JA.com, Padang (Sumatera Barat)--Dua tahun lagi kedepannya PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Barat dengan nama Bank Nagari optimis akan maju, karena melihat peningkatan nasabah setiap tahunnya, dan sekarang ini Bank Nagari melakukan konversi menjadi bank bersistem syariah. Menjelang ditetapkannya sebagai Bank Syariah pada 2021 nanti, Bank Nagari diberi waktu untuk pembenahan.

Hal ini disetujui oleh para pemegang saham yang terdiri dari 20 kepala daerah dan satu koperasi secara aklamasi, Bank Nagari melakukan konversi yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Sabtu (30/11/2019).

Kepala Humas Bank Nagari, Aulia Alfadil mengatakan, bahwa ketetapan untuk melakukan konversi ini bukan tanpa perencanaan. Hal ini sudah diproyeksikan jauh-jauh hari. Dan para pemegang saham sudah mengisyaratkan agar Bank Nagari melakukan kajian, memilih untuk konversi atau spin off. Ini karena pada 2023 nanti, memang sudah ketentuan Undang-undang bahwa setiap perbankan yang memiliki unit syariah harus membuat keputusan, pemisahan dengan spin off atau melebur dengan konversi. Tahun 2023 itu sudah harus jalan,” ungkap Aulia diruang kerjanya pada jurnalandalas.com.Selasa (3/12).

Sebelum RUPSLB digelar, sebut Aulia, pihak manajemen telah melakukan kajian menggunakan jasa pihak ketiga, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan tim dari Universitas Dharma Andalas, yang kemudian hasil kajiannya diserahkan kepada para pemegang saham untuk dipelajari.

Dan dari hasil kajian tersebut menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para pemegang saham untuk kemudian secara bulat menyepakati bank nagari memilih melakukan konversi.

Tambahnya, kehadiran unit Bank Nagari Syariah hinga saat ini masih banyak belum diketahui oleh pangsa pasar. Namun demikian, sebagai bank daerah, tidak sedikit kalangan yang mengharapkan Bank Nagari menjadi bank yang menggunakan sistem syariah, terutama mengingat falsafah Sumbar sendiri yang Adat Basandi Syara’ – Syara’ Basandi Kitabullah.

“Sekarang Kita menunggu perda dari DPRD di Provinsi, karena dalam pemberitaan media, dari 18 penerbitan Perda di tahun 2020 nanti. Ini termasuk salah satunya Perda terkait Bank Nagari yang dikonversi,” ujar Aulia.

Perda merupakan penguat dari perubahan sistem yang akan dilakukan Bank Nagari. Sehingga, dalam persiapan yang batas waktu maksimalnya dua tahun ini, Bank Nagari bisa semakin berkapasitas untuk menjalan sistem syariah dalam kinerja perbankannya.

Aulia Alfadil
Diakui juga, perubahan identity coorporate Bank Nagari menjadi bersistem syariah merupakan sesuatu yang luar biasa membutuhkan waktu dan biaya. Namun demikian, untungnya, bank pemerintah daerah ini sudah dikenal masyarakat terutama di daerah, sehingga itu menjadi kekuatan tersendiri untuk Bank Nagari menjadi percaya diri berkonversi.

Bank Nagari, sebelumnya, juga telah melakukan studi banding ke Bank Aceh Syariah (Aceh) dan Bank NTB Syariah (Nusa Tenggara Barat) untuk menggali pemahaman terkait kinerja perbankan syariah. Dua bank daerah ini, diketahui, sudah terlebih dahulu menetapkan diri untuk konversi ke sistem syariah.

Aulia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sharing diskusi dan belajar ke lembaga-lembaga terkait untuk meningkatan kapasitas menuju kinerja perbankan syariah.

“Kita sudah mengakar di Sumbar. Jika konversi ini sukses, Kita akan jadi trendsetter. Kita juga dipercaya mengelola kas daerah. Berangkat dari situ, kita sudah punya nama besar. Siap tidak siap, bagaimanapun, Kita harus siap. Ini sudah keputusan,” Aulia optimis.

Untuk sosialisasi pada publik tentu butuh energi tersendiri bagi Bank Nagari nantinya. Publik perlu dipahamkan, bahwa tidak ada ketulusan melayani yang berubah dari keluarga besar manajemen Bank Nagari.

“Yang berubah adalah sistem. Kami tetap akan lakukan yang terbaik bagi nasabah,” imbuh Aulia.

Bank Nagari juga akan merangkul nasabah non muslim, agar paham bahwa tidak ada layanan dan ketulusan yang berubah dari Bank Nagari selain sistem. Dan sistem syariah sendiri, manfaatnya tidak saja ditujukan bagi nasabah muslim, melainkan bagi seluruh nasabah, tidak peduli apapun latar belakang keyakinan mereka.

“Dalam waktu dekat, kita juga akan meluncurkan produk syariah unggulan, yaitu Tabungan Umroh dan Tabungan Kurban. Ini kan kelihatan sepele. Tapi ini sangat bermanfaat dan solutif bagi kaum muslim. Diharapkan ini jadi unggulan Kita juga,” ungkap Aulia.

Secara nasional, dikonversinya Bank Nagari menjadi bank syariah ini, disebutkan, sejalan dengan cita-cita wakil presiden yang seorang ulama, yang sangat ingin menghidupkan perekonomian syariah di Tanah Air.

“Jadi, sambil berjalan, kita siapkan sistem secara maksimal. Selain itu, kita juga siapkan segenap sumber daya yang dibutuhkan. Fitur kita juga tak kalah saing dengan bank-bank besar nasional. Kita siap bersaing,” pungkas Aulia.(micke)
 
Top