JA.com, Pasaman Barat (Sumatera Barat) - Siswa SMP Negeri 5 Sungai Aur Pamatang Sontang Sarasah Betung, Kecamatan Sungai Aur Pasbar belajar dengan kondisi tidak layak. Sabtu (14/12).

Plt. Kepala SMPN 5, Innandes mengatakn pihaknya sudah melakukan banyak upaya untuk menyikapi kondisi tersebut. Mulai dari musyawarah Komite Sekolah hingga membuat Proposal Permohonan Bantuan.

Kondisi sekolah sudah sangat memprihatinkan pasalnya ruang dan Mobiler kelas hampir 75% tidak layak pakai, seperti halnya bangku dan meja belajar dibuat dengan bahan seadanya. Tak hayal bangku dan meja sudah reot dan bergoyang ketika digunakan, belum lagi dinding dan atap sudah banyak yang keropos

"Kondisi ini sudah berlangsung kurang lebih 3 tahun, seperti kursi dan meja belajar tidak layak digunakan lagi, tapi semangat siswa untuk belajar membuat kami tetap bertahan dengan kondisi ini". ungkap Inandes.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa, tidak mungkin pihak sekolah menuntut lebih kepada Komite untuk memperbaiki mobiler tersebut, dikarenakan  kondisi anggota komite banyak yang latar belajang ekonomi menengah ke bawah.

"Kami juga pernah mengajakukan proposal ke Perusahaan Perkebunan Sawit yang berada di Kecamatan Sungai Aur, berharap mendapatkan dana CSR, namun usaha itu juga tidak membuahkan hasil." tambahnya.

Ditambahkan Inandes, sejak berdirinya gedung sekolah di Tahun 2009 lalu, terakhir kali pihak sekolah menerima bantuan 2012 silam, namun sampe saat ini tidak pernah lagi menerima bantuan. Sementara untuk menyampaikan langsung ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pasbar pihaknya mengaku tidak punya akses.

"Setiap ada keluhan dari siswa terkait kursi dan meja yang goyang, kami hanya bisa memperbaiki nya dengan inisiatif sendiri dengan membeli papan dan memperbaiki nya  dari dana swadaya sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Kabid SMP dan Pramuka, Ade Irwan mengaku pihaknya tidak membidangi bidang sarana dan prasarana, lebih kepada dititik beratkan kebidang mutu dan kurikulum." tanggapan Ade Irwan.

"Kami akan mencarikan solusi terbaik terkait permasalahan itu, kita tidak bisa membiarkan kondisi tersebut terus berlanjut." Tutup Ade Irwan. (Sofyan H).
 
Top