Kepala Disnakerin Kota Payakumbuh Wal Asri.

JA.com, Payakumbuh (Sumatra Barat)--Tingginya permintaan daging bagi pelaku usaha rendang saat ini membuat sentra rendang IKM Kota Payakumbuh harus bekerja ekstra untuk mencukupi suplai daging agar permintaan dapat terpenuhi.

Sentra rendang di bawah pengelolaan Dinas Tenaga Kerja dan Industri (Disnakerin) Kota Payakumbuh melakukan kerjasama dengan Bulog Kantor Bukittinggi dalam ketersediaan daging kerbau beku untuk mencukupi kebutuhan daging tersebut.

“Daging beku yang kita minta dari Bulog nantinya merupakan daging ekspor dari Mexico yang mana dagingnya berkualitas premium. Dan harganya cukup murah yakni di angka Rp. 80.000 per kilo. Serta untuk rasa daging kerbau ini lebih enak dan empuk lagi jika di bandingkan dengan daging sapi yang sudah sering kita gunakan selama ini," kata Kepala Disnakerin Kota Payakumbuh Wal Asri.

Ia menyebutkan, jika saat ini harga daging lokal sangat relatif mahal. Yang mana harga daging di pasar berada di Range harga Rp. 120.000 per kilo nya.

Ditambahkan, kebutuhan daging sentra rendang IKM kota Payakumbuh saat ini berkisar 800 kilo/hari dan terbagi pada kebutuhan untuk Rendang Suir sebanyak 650 kilo/hari, dan Rendang Tuna 700 kilo/hari serta untuk Rendang Telur 1,4 ton/hari.

"Kebutuhan untuk rendang dari total 34 IKM Kota Payakumbuh saat ini berkisar 200-300 kilo/hari dalam keadaan normal. Saat ini kita sudah mewajibkan IKM Kota Payakumbuh untuk mengambil daging dari RPH Modern Kota Payakumbuh," jelasnya.

Wal Asri berharap untuk ke depannya agar bisa menggunakan daging kerbau dalam pembuatan rendang, serta untuk daging sapi menjadi opsi kedua setelah daging kerbau tentunya.

Serta untuk perdagangan daging beku kota Payakumbuh saat ini belum mendapatkan suplai dari Bulog Bukittinggi, sementara kebutuhan daging yang sangat tinggi saat ini membuat beberapa pemasok daging dari daerah lain menyuplai daging beku ke Kota Payakumbuh tanpa terpantau oleh Pemko Payakumbuh.

“Ke depannya pemerintah melalui Disnakerin agar segera dapat melakukan kerjasama dengan Bulog untuk dapat mengendalikan kebutuhan daging di pasar yang sangat tinggi pemintaanya tersebut," simpul Wal Asri. (Farhan)
 
Top