JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Jalan Provinsi, penghubung Kabupaten Tanah Datar-Limapuluh Kota kian parah dan terdapat lobang disana-sini, siap untuk mencelakai pengendara lewat. Tidak dua Kabupaten ini saja, ruas jalan dimaksud juga penghubung, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh dan Bukittinggi.

Pantauan media ini dilapangan menyebutkan, ruas jalan berlobang tersebut diantaranya, di Jorong Piladang, Kecamatan Akabiluru, Limapuluh Kota. Kemudian di Nagari Barulak, Tanjung Alam, Kecamatan Tanjuang Baru, Nagari Tabat Patah, Salimpaung, Kecamatan Salimpaung lalu, kawasan Rao-Rao, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar.

Bahkan, ruas jalan Provinsi yang melalui Nagari Barulak dan Tanjung Alam. Disamping jalannya berlobang etrim, juga ruas jalannya sangat sempit sekali (lebih kurang 4 M), sehingga sering sekali macet pada waktu-waktu tertentu. Bahkan, drainse banyak yang tidak ada, jika ada itupun tidak berfungsi. Akibatnya, jika sempat diguyur hujan, air akan melewati badan jalan, yang tentu saja kondisi badan jalan itu bertambah rusak.

Sekedar diketahui, ruas jalan Provinsi penghubung Kabupaten Tanah Datar-Limapuluh Kota itu, mulai dari Simpang Batusangkar di Jorong Piladang, Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota sampai ke Batusangkar panjangnya kurang lebih 33 KM.

Ruas jalan sepanjang lebih kurang 33 KM tersebut, terpantau ramai, terutama dilalui oleh kendaraan berat jenis tronton dan bus AKAP. Khusus, beberapa ruas jalan di Nagari Barulak dan Tanjung Alam, lebarnya tak lebih jalan Nagari.

Ruas jalan dimaksud, membentang dari Simpang Batusangkar, Jorong Piladang, Seberang Parit, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota. Melewati Kabupaten Limapuluh Kota ini hanya sepanjang lebih kurang 3 KM, sisanya melalui Kabupaten Tanah Datar.

Kemudian, Kabupaten Tanah Datar jalan itu melewati Jorong Lompatan Datar, Jorong Dalam Nagari, Nagari Barulak Kecamatan Tanjuang Baru. Lalu Jorong Ampaleh, Bula'an, Gantiang Bawah, Gantiang Ateh, Bayua, Nagari Tanjuang Alam, Kecamatan Tanjuang Baru.

Di Jorong Bayua, ada pertigaan menuju Agam dan Bukittinggi, yang lazin disebut masyarakat setempat Simpang Baso. Lalu, jalan tersebut melewati Nagari Tabek Patah, Lawang Mandahiling, Salimpaung, Rao-Rao, Sungai Tarab dan Kota Batusangkar.

Fuad (nama samaran) mengaku warga Piladang kesal dengan kondisi ruas jalan itu yang semakin hancur.

"Sebagai warga, Saya sangat kecewa dengan Pemerintah. Keaadaan ini sudah sangat lama sekali, bertahun-tahun malah, kenapa belum juga diperbaiki," katanya, Sabtu (20/01/2024) di Simpang Batusangkar, Piladang, Akabiluru, Limapuluh Kota.

Menurutnya, istri dari Gubernur sekarang (Mahyeldi-red) konon orang Kecamatan Akabiluru, Limapuluh Kota. Hanya saja, ruas jalan tersebut belum juga ada tanda-tanda untuk perbaikannya. "Semoga beliau bisa mendengar jeritan Kami di kampung halaman," harapnya.

Senada, Arief (nama samaran). Warga Nagari Tanjung Alam ini mengaku kesal dan tidak habis pikir. Kenapa jalan itu sudah bertahun rusak dan kecil belum juga ada perbaikan. Padahal, kendaraan yang lalu lalang setiap hari sangat banyak.

"Akibat banyaknya kendaraan berat yang melewati jalan ini, jalan ini semakin rusak parah. Saya yakin, jika terus dibiarkan, pengendara pasti kecelakaan. Mobil yang lewat disini adalah Truk Fuso, NPM, Palala, ANS dllnya," katanya ketika itu.

Salah seorang warga Nagari Tabat Patah yang namanya enggan disebutkan mengeluhkan hal sama. Bahkan, didepan Kantor Camat Salimpaung sengaja warga menanam batang pisang, sebagai simbol, kapan lagi ruas jalan itu diperbaiki.

"Warga sengaja menanam pisang di jalan itu. Mungkin tujuannya segera diperbaiki oleh pihak yang berwenang. Yang jelas, bagi Kami masyarakat jalan ini mohon segera diperbaiki, karena akses jalan ini menghubungkan 5 Kabupaten/Kota bertetangga," tutupnya. (MG)
 
Top