JA.com, Tanah Datar (Sumatra Barat)--Bupati Kabupaten Tanah Datar Eka Putra meminta masyarakat tidak terpancing isyu negatif. Hal itu disampaikanya ketika hadir langsung meninjau posko pengungsian erupsi Gunung Marapi, di Mushalla Nurul Ikhlas Nagari Koto Baru Kecamatan X Koto, kemarin.

Terkait erupsi Gunung Marapi yang sudah berlangsung lebih dari satu bulan ini, dikatakan Bupati Eka Putra sudah banyak dampak yang ditimbulkan seperti halnya gagal panen hasil perkebunan masyarakat, kecemasan masyarakat terkhusus yang tinggal dipinggang lereng Marapi, sehingga turun dan mengungsi ketempat yang lebih aman.

“Alhamdulillah Kita Tanah Datar mendapatkan bantuan berupa logistik dari BNPB dan itu diberikan dua tahap, mengingat jika erupsi besar terjadi maka ada 7 kecamatan di selingkar Marapi yang akan terdampak,” katanya.

Dikatakan, untuk antisipasi erupsi Marapi Pemerintah Daerah juga sudah menyiapkan tenda di Polsek Kecamatan X Koto, di Kecamatan Batipuh dan juga di Batusangkar.

“Bapak Ibuk jangan panik, nanti tensi naik, pemerintah hadir untuk masyarakat. Dari itu, Saya instruksikan Dinas Kesehatan untuk memeriksa kesehatan Bapak Ibuk, begitu juga dengan anak-anak, karena abu vulkanik ini sangat berbahaya bagi kesehatan,” ucapnya.

Bupati Eka Putra mengimbau masyarakat di beberapa nagari yang terdampak abu vulkanik, untuk memeriksakan kesehatan ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan yang disediakan Pemerintah Daerah dan itu gratis, serta selalu berdoa kepada Allah SWT agar daerah kita terbebas dari bencana.

Terkait pertanian masyarakat yang rusak atau gagal panen, Bupati Eka Putra menyampaikan sudah didata melalui Dinas Pertanian dan itu akan diberikan bantuan, dan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT), masker dan bantuan Saprodi untuk petani.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Tanah Datar Afrizon mengatakan bukti kehadiran pemerintah daerah sesuai intruksi Bupati telah didistribusikan bantuan pangan bagi pengungsi di posko pengungsian.

Untuk pengungsi ini disampaikan Afrizon, sebelumnya turun dari lereng marapi sebanyak 24 Kepala Keluarga (KK) 68 jiwa, hari berikutnya turun lagi 12 KK, 44 jiwa sehingga total pengungsi mencapai 112 jiwa. (MG)
 
Top