JA.com, Pasaman Barat (Sumatra Barat)--Ratusan warga Ranah Batahan, Kecamatan Ranah Batahan bersama Himpunan Pemuda Mahasiswa Ranah Batahan (HIPEREMATATU) melakukan aksi damai di kantor Bupati Pasaman Barat, Kamis (11/8-2022).

Betapa tidak, kawasan mereka diduga banyak tambang emas ilegal disekitar sungai Ranah Batahan. Tentu saja, membuat lingkungan alam semakin tercemar. Akibatnya air menjadi keruh dan merusak ekosistem sungai.

Koordinator Aksi Damai Dedi Sofhan dalam orasinya mengatakan, sungai milik mereka tercemar Akibat aktivitas tambang itu. Bahkan, ancaman bencana alam yang akan menimpa wilayah tersebut dikemudian hari.

"Ada 7 buah tuntutan yang akan kami sampaikan kepada Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat. Salah satunya adalah menuntut Bupati Pasaman Barat untuk segera menanggapi dan menghentikan aktivitas tambang," kata Dedi.

Ditegaskan Dedi, mereka akan terus bertahan dan terus melakukan aksi, sampai ada jawaban dari Bupati Pasaman Barat.

“Hari ini, kita akan tunggu jawaban dari Bupati, sebelum ada Jawaban kita tidak akan pulang, kalau tidak kita juga akan melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak,” tegasnya.

Hanya saja mereka kecewa karena Bupati Pasbar Hamsuardi belum bisa dihubungi. Sebab, ketika aksi damai itu, Bupati sedang berada di luar kota.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Pasaman Barat, Jhon Hendri mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut baik aksi ini. Namun dirinya menyampaikan permohonan maaf Bupati karena sedang berada di luar kota.

“Kami mohon maaf, hari ini Bapak Bupati tidak bisa menemui masyarakat, karena sedang berada di Jakarta, namun semua aspirasi masyarakat akan tetap kami sampaikan kepada Bupati,” ungkapnya. (WZ-MG)
 
Top