JA.com, Tanah Datar (SumatraBarat)--Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara bersiap menjadi Nagari percontohan dan Pilot Project Gerakan Keluarga Tanggap dan Tangguh Bencana (GKTTB) menuju Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan mewakili Tanah Datar dari 9 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat ke tingkat Nasional.

Dari identifikasi capaian Keluarga Tanggap dan Tangguh Bencana tersebut pada bidang kesehatan meliputi Peduli Stunting, Menuju PHBS, dan Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Pada Kelestarian Lingkungan Hidup mencakup Siaga Kebakaran Lingkungan, Tanggap dan Tangguh Bencana Alam dan Kepedulian Terhadap Lingkungan.

Sementara untuk perencanaan sehat yaitu Menuju Keluarga Sehat Berkualitas, Menuju Keuangan Sehat dan Mewujudkan Keluarga Sehat Pasangan Usia Subur (PUS).

“Mewujudkan itu semua, khususnya di Nagari Tapi Selo Kecamatan Lintau Buo Utara yang kita jadikan sebagai pilot project dan di Kabupaten Tanah Datar secara umum menuju masyarakat yang sehat dan berkualitas, maka perlunya komitmen bersama terutama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,“ kata Ketua TP PKK Tanah Datar, Ny. Lise Eka Putra saat melakukan Monitoring dan Evaluasi Pilot Project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Nagari Tapi Selo Menuju PHBS, kemarin di Ruangan Pertemuan Masjid Raya Nagari Tapi Selo.

Wali Nagari Tapi Selo Genta Maulana Akbar sampaikan ucapan terima kasih karena telah dipercaya sebagai pilot Projet Keluarga Tanggap dan Tangguh Bencana dan sebagai perwakilan Tanah Datar di Provinsi Sumatera Barat.

“Ini akan menjadi tanggung jawab kita bersama dan pemerintahan nagari akan mendukung penuh kegiatan yang sudah dimulai dari bulan Juni yang lalu itu,” ucapnya.

Sementara itu Sri Mulyati Ketua Pokja IV TPPKK Tanah Datar dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini dilatar belakangi dari upaya membentuk keluarga tangguh dan tanggap terhadap berbagai bencana yang mengancam dilingkungan keluarga yang disebabkan faktor kesehatan, lingkungan dan perencanaan sehat yang tidak baik.

Sri menyebutkan evaluasi dan pemantauan dilakukan TP PKK secara berjenjang, hasil pantauan dijadikan bahan evaluasi, pelaporan juga dilakukan TP PKK secara berjenjang, keberhasilan akan diberikan apresiasi, dan nagari terbaik tetap mempertahankan kondisi keberhasilan sehingga dapat dijadikan lokasi percontohan nagari di seluruh wilayah Indonesia. (MG)
 
Top