Tabligh akbar tersebut juga dihadiri Bupati Tanah Datar Eka putra, Camat Sungai Tarab Arianto beserta Forkopimca, Walinagari Koto Tuo dan ratusan jamaah.
Bupati Eka Putra yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan tabligh akbar tersebut. “Atas nama pemerintah Kabupaten Tanah Datar Kami ucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini, apalagi cukup ramai hadir bukan saja dari warga Nagari Koto Tuo tetapi juga Nagari tetangga, ini merupakan bukti kesadaran kita bahwa beribadah itu sangat penting untuk peningkatan iman,” kata Bupati.
Dikatakan, kegiatan seperti ini sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Tanah Datar yakni satu rumah satu hafizh atau hafizah, dimana beberapa waktu lalu telah ditetapkan nagari rambatan sebagai kampung hafiz.
Menurutnya, saat ini pemerintah sedang berupaya agar semua masjid, surau ataupun mushalla yang ada di Tanah Datar bisa dibuka 24 jam, dan selama itu diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan. ”Masjid, surau dan mushalla yang ada harus buka 24 jam diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan,” imbau Eka Putra.
Eka Putra juga sampaikan selain program unggulan satu rumah satu tahfiz juga sampaikan progul untuk memerangi rentenir, dimana Nagari Koto Tuo merupakan Nagari produksi kopi.
“Mari manfaatkanlah progul yang dinamakan Makan Randang untuk modal usaha produksi kopi karena pinjaman tanpa agunan dan maksimal sampai 10 juta," harap Bupati.
Wali Nagari Koto Tuo, Kecamatan Sungai Tarab Yusri mengatakan, kegitan tabligh akbar terlaksana berkat semangat dari masyarakat untuk kesadaran peningkatan iman dengan menghadirkan ustadz Syamsuardi atau ustad Bom Bom dan terima kasih atas kehadiran bapak Bupati Eka Putra dan juga memberi bantuan sebesar Rp 20 juta untuk pembanguan masjid.
Sementara itu ustadz Syamsuar di atau ustad Bom Bom juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang sudah memiliki program unggulan satu rumah satu hafizh dan perang terhadap rentenir (ribah).
Dalam ceramahnya ustad bombom sampaikan beberapa hal yang membuat umat sengsara diakhirat diantaranya terlena dengan dunia, gila dengan angan –angan seperti judi dan hilangnya rasa malu. (MG)