JA.com, Mentawai (Sumatera Barat)--Kementerian Koordinator Maritim Republik Indonesia Ridwan Djamaluddin dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nasrul Abit Tinjau Bandara Rokot Mentawai. Minggu, (22/12/19).

Pembangunan Bandara Rokot di desa Matobe kecamatan Sipora selatan Kabupaten kepulauan Mentawai  " jika permasalahan tanah tak kunjung selesai investasi 500 Milyar akan pindah ke daerah lain" Hal ini di katakan Wakil Gubernur provinsi Sumatera barat Nasrul Abit, saat di tanya wartawan di lapangan bandara Rokot.

Lanjut Wagub Sumbar Nasrul Abit mengatakan, uang sebanyak tersebut bukanlah kecil untuk 1 pulau di Mentawai ini jadi kita harapkan terang Nasrul kepada kepala desa, camat serta masyarakat untuk saling membantu menyelesaikan permasalahan tanah tanah di sini jelas Nasrul Abit. Namun apabila ini terlaksana akan mebawa dampak baik bagi ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja, paparnya

Ia berharap bantuan dari masyarakat agar pembangunan Bandara pada tahun 2020 berjalan lancar adapun tahapan pembangunan selama 3 tahun itu terbagi tahun 2020 pemerataan bandara,2021 pembangunan phisik 2022 bandara selesai operasional, jelasnya.

Selanjutnya Deputi Bidang Infrastruktur Kementrian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Ridwan Djamaluddin mengatakan, ini kunjungan ke 2 kalinya dia ke Mentawai. Ia berharap ke 3 kalinya ia ke Mentawai semua sudah selesai.

Tambahnya, Bandara Rokot sebagai tempat pengembangan merupakan prioritas pembangunan untuk kepentingan rakyat. Apalagi tanah Bandara rokot tidak diambil begitu saja, sesui amanat Presiden RI, Joko Widodo bahwa ganti Rugi . Artinya, Masyarakat tidak dirugikan, hanya saja disisi lain perlu keiklasan bersama dalam mewujudkan pembangunan ini, terangnya.

“walaupun ada sedikit pengorbanan anggap saja itu sebagai pahala amal dan ibdah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tentunya Pemerintah tidak ada niat jahat, hanya Pemerintah ingin menjadikan Mentawai sebagai salah satu destinasi wisata kelas dunia,” ucapnya.

Menurut pendapat dari Partisi Pariwisata dikatakan Ridwan bahwa kunci paling penting untuk membangun Pariwisata di Mentawai adalah dengan terobosan baru. Namun apabila ada masalah , kepada Pemerintah kabuaten kepulauan Mentawai diminta untuk selalu berkomunikasi.

Hal itu terkait dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan yang dimaksud pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan Masyarakat, Pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah daerah.

Kemudian pada kesempatan itu Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Pembangunan itu perlu pengorbanan, semua pasti ada pengorbanan. Jangan sampai karena pengorbanan yang tidak terlalu ini, kita tidak dapat uang senilai Rp. 500 milyar. Tetapi sekarang kita sudah dapatkan itu karena pengorbanan itu tadi,” sebut Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabagallet pada wartawan di Bandara Rokot.

Disebutkan dengan banyaknya program pembangunan di Mentawai maka status Mentawai sebagai daerah 3T selesai. Tentu berdampak kepada pertumbuhan ekonomi di kabupaten kepulauan Mentawai.

Terhitung saat ini pertumbuhan ekonomi di pulau Sipora tercepat dari pada 3 pulau besar di  Mentawai yakni Siberut, Pagai utara dan selatan, tutup Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabagallet. (Lilis)
 
Top