JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) mengalokasikan anggaran dari APBD kabupaten untuk warga yang terdampak wabah covid 19 sebesar Rp 32 miliar.

Sedangkan total anggaran yang digunakan untuk penanganan wabah Corona Virus Disease 1919 (Covid-19) tak berwujud itu mencapai Rp67 miliar.

Plt Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman menjelaskan, total anggaran Rp32 miliar tersebut diperuntukkan bagi 17.141 Kepala Keluarga (KK), atau sekitar 35 persen dari jumlah KK di Solsel.

Namun 49 persen KK lagi telah dan akan menerima bantuan jenis lainnya, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kemensos, Provinsi,  Dana Desa, serta bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)

Sedangkan total anggaran keseluruhan yang telah dilakukan pengalihan anggaran APBD Kabupaten oleh Pemkab,  mencapai  Rp 67 miliar, sebut Plt Bupati.

Anggaran itu dipergunakan untuk BLT, penanganan covid sektor kesehatan dan lainnya, serta cadangan program padat karya.

Dan hampir seluruh belanja modal dan belanja pembangunan termasuk juga belanja tidak langsung dari biaya perjalanan dinas dan sebagainya sudah di lakukan relokasi untuk penanganan covid, terkecuali Dana Alokasi Khusus (DAK) Kesehatan dan Pendidikan.

"Dengan anggaran yang sebesar itu, 84 persen KK solsel diperkirakan sudah mendapatkan bantuan sosial selama 3 bulan," terangnya.


Menurut Rahman, jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumbar, Solok Selatan termasuk yang tertinggi dalam hal alokasi BLT.

Termasuk yang dipergunakan untuk penanganan kesehatan, dimana daerah Solsel satu-satunya kabupaten/kota yang melakukan rekrutmen tenaga covid khusus, di Propinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Kita termasuk daerah tertinggi dalam pengalokasian dana BLT bagi yang terdampak covid di Sumbar," pungkasnya.

Plt Bupati Solsel juga meminta masyarakat untuk dapat memahami, bahwa dalam tahun 2020 ini kegiatan pembangunan memang relatif tidak ada.

Kecuali untuk pembangunan yang berasal dari DAK pusat, khusus untuk kesehatan dan pendidikan.

"Titik pembangunan dengan skala prioritas yang sudah di upload di APBD Solsel tahun 2020, sudah habis dipangkas untuk penanganan covid 19 dan BLT. Sehingga pembangunan fisik tidak ada lagi, kecuali DAK Kesehatan dan Pendidikan," bebernya.

Abdul Rahman juga menghimbau masyarakat penerima manfaat, agar dapat mempergunakan bantuan itu dengan sebaik-baiknya. Belanjakanlah sesuai untuk kebutuhan penting artinya untuk kebutuhan penting sehari-hari, tutupnya.*


 
Top