JA.com, Payakumbuh, (Sumatra Barat)--- Kelompok Tani Sungai Lindiang, Kelurahan Sawahpadang Aua Kuniang (Sapaku), Kecamatan Payakumbuh Selatan gelar panen Bawang Merah.

Lurah Sapaku Novri, SE mengatakan, Kelompok Tani Sungai Lindiang berhasil menanam bawang dengan hasil lebih dari 800 Kg dalam 2 bulan 10 hari, bahkan hasilnya ada yang di jual pada saat Payakumbuh Agro Expo 2019 lalu, ludes habis diborong pembeli.

Ketua Kelompok Tani Sungai Lindiang Dt. Rajo Endah, didampingi Sekretaris Arizal Chan, Bendahara Tandowati, serta anggota Yanuardi dan Yanti Elfina dan lainnya pada tahun ini kembali panen pada periode sekarang, ketika ditanya jumlahnya fantastis, umbinnya diambil 17 ton perhektarnya. Meski turun dari tahun lalu sebanyak 21 ton perhektar.

"Kita dapat bantuan setengah hektar atau 500 Kg bibit dari Pemko melalui PPL Kecamatan Payakumbuh Selatan Dinas Pertanian Diki Prima Wijaya, ini sangat bagus bagaimana Pemko memberikan perhatian kepada kita kelompok tani, ini tentu akan meningkatkan perekonomian petani bawang dan potensi pertanian di wilayah kita," ujarnya kemarin di Payakumbuh.

Diterangkan umur panen bawang cukup 72 hari, dimana harga bawang sekarang yang supernya saja Rp. 40.000. Hasil yang didapat kelompok tani Sungai Lindiang lumayanan bagus. Rencananya juga Wali Kota Riza sudah setuju hasil bawang mereka dibeli oleh sentra rendang, tapi karena wabah Covid-19, jadinya masih tertunda.

Itu tak menjadi masalah bagi kelompok tani Sungai Lindiang, malahan dengan hasil panen lokal itu, kebutuhan bawang masyarakat di Kelurahan Sapaku dan sekitarnya bisa dipenuhi, warung-warung sembako dapat menjual produk lokal.

"Tak sampai disana, kelompok tani Sungai Lindiang juga ada permintaan ke Perawang, Riau. Akan ada MoU untuk percobaan minggu depan dilaksanakan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra mengatakan, terus mendorong petani berproduksi di tengah wabah Covid-19 agar terus produktif memanfaatkan lahan, dan dinas siap membantu mendampingi melalui PPL Kecamatan. Selain itu, dengan inovasi-inovasi yang dilakukan diharapkan hasil pertanian meningkat dan nantinya tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, bisa dijual ke pasar yang lebih besar atau luar kota.

"Petani terus kita dampingi dan kita edukasi, di tengah pandemi Covid-19 harus memperhatikan protokol kesehatan juga, yang penting mereka tidak berhenti memanfaatkan potensi lahan-lahan tidur, ini bagus kedepannya akan disandingkan dengan program-program kita, sehingga ketahanan pangan dapat terjaga di Payakumbuh, petani pun sejahtera," ungkapnya. (Farhan)
 
Top