JA.com, Tanahdatar (Sumatera Barat)--Anak Nagari Andaleh Baruah Bukik, Kecamatan Sungayang, gelar berbagai seni tradisi Minang. Tak tanggung-tanggung, atraksi seni yang sengaja di angkat oleh masyarakat Jorong Andaleh, dilangsungkan selama sepekan.

Pekan seni anak nagari itu menampilkan, mulai dari seni silat tradisi, silat olah raga, berbagai tari tradisi dan tari kreasi, permainan debus, musik rebana. Kemudian, permainan anak nagari yang sudah jarang dimainkan, kembali pertontonkan. Semisal, pacu karung, lomba tangkelek panjang dan lainnya. Acara ini dimulai semenjak 5 Juni 2019 yang lalu.

Puncaknya saat penutupan, Rabu (12/6). Masyarakat tumpah ruah, anak-anak sampai orang tua berkumpul di depan pelataran Masjid Baiturrahim untuk kembali menyaksikan berbagai penampilan tari, silat, musik rebana, badut serta panjat pinang. Kehadiran Cimuntu (orang berkostum dari ijuk-red) yang menjadi ikon nagari.

Bupati Irdinansyah Tarmizi pun mengakui alek nagari yang selalu semarak tersebut sebagai iven yang luar biasa. “Setahu saya di Sumatera Barat, tradisi ini hanya ada di Andaleh Baruah Bukik,” katanya.

Dikatakan bupati, pemerintah daerah selalu mendukung alek nagari yang selalu dinanti-nanti masyarakat maupun perantau tersebut. “Pekan kesenian Andaleh Baruah Bukik sudah masuk Calender Event Pariwisata Tanah Datar. Kepada masyarakat kita berharap tradisi ini terus dipertahankan karena turut melestarikan budaya dan tradisi Minangkabau,” ujarnya.

Ketua Panitia Yeni Eliza menyebutkan, tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan bertujuan untuk memeriahkan perayaan Idul Fitri. “Pekan kesenian ini menambah kegembiraan masyarakat kami menyambut Idul Fitri, selain itu memperkuat silaturahmi antara masyarakat di kampung dengan perantau,” jelas Yeni Eliza.

Selain penampilan seni ucap Ayang panggilan akrab Yeni, juga ada bhakti sosial sunatan massal. “Tahun ini ada 14 anak nagari setempat ikut sunatan massal atas bantuan masyarakat dan perantau,” imbuh Ayang.

Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Mukhlis, Camat Sungayang Aslamuddin, Walinagari dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. (MG)
 
Top