JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--"Rahmi ingin dapat ridho Allah, memberikan jubah kebesaran, serta mahkota kemuliaan nantinya kepada kedua orang tua di akhirat kelak," Jawab Rahmi haru, Hafidzah 30 Juz itu ketika ditanya terkait motivasinya menghafal Alqur'an.

Motivasi itulah yang membuat gadis yang berjilbab rapi ini 'bersitungkin' dalam menghafal Qalam Illahi tersebut. Hanya dalam hitungan 3 tahun, berkat keistiqomahannya dan tekad yang kuat untuk memuliakan orang tuanya, ia berhasil  menuntaskan hafalan 30 juz Alqur'annya.

"Sewaktu masuk SMP Ar-Risalah Padang, Rahmi belum ada hafalan. Selama di SMP baru mulai menghafal dan Alhamdulillah selesai sebelum tamat SMP," terangnya

Selama di perguruan Ar-Risalah, ia menyetorkan dan memuraja'ah (mengulang-ulang) hafalannya secara rutin dengan para ustadzahnya.

Sewaktu di rumah, hal yang sama ia lakukan dengan sang ayah yang dengan tekun menyimak hafalan anak sulungnya itu. "Kuncinya hafalan itu harus terus diulang-ulang agar lengket di kepala kita," ujarnya.

Di ajang MTQ Nasional Tingkat Propinsi Sumbar ke-38 yang sedang berlangsung di Kota Solok, Rahmi juga berhasil membawa harum kafilah Solok Selatan, dengan berhasil masuk babak final ( 3 besar) dalam kategori Tahfidz 30 Juz Putri.

Dan sampai saat tulisan ini diterbitkan (20/6/19), masih menunggu pengumuman pemenangnya. Sebelumnya, pada MTQ Tingkat Kabupaten Solok Selatan, Rahmi yang mewakili Kafilah Kec. Sangir Batang Hari, berhasil menjadi pemenang 1 pada kategori yang sama.

Berkat hafalan 30 Juz nya juga, gadis manis dan ceria ini berhasil lolos dan menggapai cita-citanya menjadi mahasiswa Kedokteran Unand tahun ini.

Di tengah ketatnya persaingan untuk lolos di fakultas favorit tersebut, ia berhasil lolos melalui pintu khusus yang disediakan bagi orang-orang pilihan saja. "Insyaa Allah Agustus ini mulai perkuliahan," jelasnya tersenyum

Rahmi berpesan kepada generasi-generasi muda agar senantiasa menjadi generasi rabbani, dekat dengan Alquran, menjadi umat terbaik serta memanfaatkan masa mudanya dengan hal-hal yang positif.

"Dan yakinlah kepada Allah, yang akan meninggikan dan memuliakan orang-orang yang menjaga Alqur'an," tukasnya meyakinkan.

Gadis yang bernama lengkap Rahmi Novira ini, lahir tahun 2000 silam (19 tahun), dari orangtua yang asli berasal dari Pulau Karam, Nagari Lubuk Ulang Aling, Kec. Sangir Batang Hari.

Ayahnya bernama Kasman Jamil, guru agama Sekolah Dasar (SD) yang mengabdi di kabupaten tetangga, sedangkan ibunya bernama Gusnawati, seorang ibu rumah tangga.

Dihubungi terpisah, Camat Sangir Batang Hari, Gurhanadi, mengaku bangga atas prestasi-prestasi yang diraih oleh Rahmi tersebut.

"Suatu kebanggaan tersendiri bagi kita semua tentunya, dan menjadi contoh teladan, terutama bagi generasi muda kita semua," harapnya.
(rilis humas)*
 
Top