JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Sejak dikucurkan BLT kabupa ten disetiap nagari di Solok Selatan, tercatat beberapa masalah mulai mencuat. Mulai dari data yang ganda, ada keluarga PNS ditemukan data,  dan terakhir adanya perangkat nagari yang juga beramai-ramai terima bantuan dampak Covid-19 itu.

Informasi yang diterima jurnalandalas.com, tercatat saat penyaluran BLT Kabupaten di Nagari Pakan Rabaa yang dilaksanakan pada Rabu (3/6), perangkat didapati ikut menerima bantuan. Hampir seluruh perangkat Nagari Persiapan Pakan Rabaa Selatan.

Hal ini dibenarkan Pj. Wali Nagari Persiapan Pakan Rabaa Selatan,  Doni Andriko, bahwa 13 orang perangkat nagari yang dipimpinnya ikut menerima BLT Kabupaten.

"Perangkat yang berjumlah13 orang. tapi dari 13 itu, yang belum menikah 5 orang  otomatis yang menerima adalah orang tua perangkat tersebut, berikutnya 2 orang merupakan kepala keluarga, dan 6 orang berstatus istri," terang Doni melalui pesan singkat whatsaapnya.

Dimasukan perangkat nagari sebagai penerima bantuan dampak Covid-19 melalui BLT Kabupaten dikarenakan gaji mereka pada umumnya rata-rata dibawah Rp. 1 juta. Selain itu pihaknya sudah mengkonfirmasi langsung pada PSM dan TKSK, terkait memasukan data perangkatnya sebagai penerima bantuan, " kata Doni.

"saat dikoordinasikan kepada PSM Nagari dan TKSK Kecamatan, pihaknya dibolehkan untuk memasukan perangkatnya menerima bantuan Covid. Apalagi penghasilan perangkat nagari tersebut dibawah UMR, " tambah Doni.

Sementara itu, Wali Nagari Pakan Rabaa, Arpan Ali menjelaskan, pihaknya merasa kecolongan dengan masuknya perangkat nagari persiapan Pakan Rabaa Selatan penerima bantuan Covid.Nagari tersebut diatas adalah pemekaran dari nagari Pakan Rabaa.

Alasan Arpan Ali, meski anggaran nagarinya masih dalam satu kesatuan dengan Nagari Pakan Rabaa, namun untuk administrasi dan manajerial kenagarian sudah terpisah.

" kita sayangkan juga, semua perangkat nagari di nagari persiapan itu mendapat bantuan dampak Covid-19 dari BLT Kabupaten, sementara masih banyak warga di Nagari kita yang belum kebagian bantuan, "terang Arpan Ali.

Ditambahkan Arpan Ali,  saat ini pihaknya masih banyak menerima masukan  masyarakat terkait belum masuk dalam data penerima bantuan Covid-19. Diantaranya dari Jorong Sungai Pangkur sedikitnya terkonfirmasi sebanyak 85 KK yang masih berharap untuk kebagian bantuan Covid-19.

Ditempat terpisah, Kabid Sosial Dinsos, PMD/N, Andri Gustova mengatakan, bahwa permasalahan adanya penerima bantuan yang tidak sesuai ketentuan akan kita lakukan penarikan kembali. Jika mereka seorang PNS, bisa jadi nantinya akan dilakukan pemotongan gajinya.

Meski demikian,  semua persoalan yang terjadi saat penyaluran dana bantuan Covid-19 dari berbagai sumber pendanaan, dikumpulkan datanya, untuk dikroscek dan akan di bahas dalam rapat nantinya," kata Andri Gustova.

* dirman *
 
Top