JA.com, Payakumbuh, (Sumatra Barat) --- Perdana, pada perayaan Idul Adha 1441 Hijriah tahun ini, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh luncurkan program ASN Berkurban. Dimana, daging kurban yang biasanya langsung dibagikan, kali ini diolah terlebih dahulu hingga menjadi Randang dan dibagikan kepada masyarakat.

Program ini menjadi salahsatu inovasi dari Pemko Payakumbuh dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Sekaligus sebagai ajang promosi Payakumbuh The City of Randang.

Sebelumnya, panitia kurban dari Pemko melalui Bagian Kesra Setdako telah melakukan koordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Terkait pengolahan daging kurban sebelum diserahkan kepada masyarakat. Dan MUI pun memperbolehkannya, karena tidak bertentangan menurut syariat agama.

"Karena ini baru, maka kita benar-benar meminta persetujuan dan pendapat dari MUI terlebih dahulu, karena kita khawatir nantinya ada polemik ditengah masyarakat karena memberikan kurban berupa makanan olahan. Alhamdulillah ternyata diperbolehkan," kata Wali Kota Riza Falepi saat diwawancara, Sabtu (1/8).

Wako Riza Falepi menyampaikan apresiasinya kepada ASN dalam berkurban Randang kali ini, meski tidak langsung kesemuanya dibagikan karena kondisi Covid-19. Maka diusulkan sebagian di-randang dan dikalengkan dalam ukuran seperempat kilogram.

"Ini baru Payakumbuh punya cerita, kita berharap kurban Randang ini dapat dikembangkan. Bila seluruh Indonesia mau, nanti kurban Randangnya diolah di Payakumbuh dan kita bagikan kepada masyarakat, dhuafa, dan yang tertimpa musibah di Nusantara," kata Riza bersemangat.

Dengan dipelopori melalui program ASN Berkurban ini, Riza mengaku dan mengharapkan nantinya para Perantau Minang juga turut berpartisipasi. Karena program Kurban Randang ini bisa menjadi terobosan baru dalam setiap pelaksanaan ibadah kurban, yang biasanya hanya dibagikan daging segar saja.

Sementara itu, menurut keterangan Kabag Kesra Setdako Ul Fakhri, program ASN Berkurban tahun ini diikuti lebih dari 30 pekurban. Selain dari ASN Pemko Payakumbuh, ada juga dari Wali Kota Riza Falepi dan Wakil Wali Kota Erwin Yunaz.

“Untuk satu ekor sapi beranggotakan 7 orang dengan besar iuran 2,5 juta rupiah per orangnya. Iuran 2,5 juta rupiah tersebut sudah termasuk biaya bumbu dan pengolahan menjadi rendang.
Rencananya sebanyak 300 kantong daging segar langsung dibagikan ke warga. Sedangkan sebanyak 125 kg daging diolah menjadi Randang dan pada Selasa (4/8) sudah bisa dibagikan,” pungkas Ul Fakhri.

Daging Kurban Diolah Sentra IKM Randang. Untuk pengolahan daging kurban menjadi Randang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kota Payakumbuh di Sentra IKM Randang.

Setelah sebelumnya hewan kurban disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Modern di Kelurahan Koto Panjang Payobasung pada Sabtu (01/8) pagi waktu setempat.

"Untuk daging kurbannya diolah di Sentra IKM Randang dan kita siap melakukannya dari pengolahan sampai proses pengemasan," kata Kadisnakerperin Wal Asri.

Dikatakan Wal Asri, 50 persen dari total daging kurban dijadikan Randang. Dan sebagiannya lagi diberikan kepada peserta kurban, warga kurang mampu termasuk petugas kebersihan dan warga sekitar.

"Karena yang akan kita jadikan rendang ini nantinya daging as. Untuk Randang ini nantinya akan diberikan pula kepada peserta kurban dengan kisaran setengah kilogram.  Kemudian didistribusikan lagi kepada masyarakat miskin, dhuafa, serta korban bencana," ujar Wal Asri.

Dijelaskan lagi, untuk rendang bagi korban bencana akan distok di Sentra IKM Randang dan penyaluran melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh.

"Agar tahan lama, dalam pengemasannya kita gunakan alumunium foil sehingga bisa disalurkan kapanpun," pungkasnya. (Farhan)
 
Top