JA.com, Solok Selatan (Sumatera Barat)--Wakil Bupati Solok Selatan (Solsel) menekankan, salah satu upaya untuk mendukung program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) secara konkrit ditengah masyarakat ialah mensinkronkan program tersebut kedalam program yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun pada kegiatan di tingkat nagari.

Hal itu disampaikannya saat melaunching kampanye dan sosialisasi germas di Kecamatan Sangir Batang Hari (SBH) yang bertempat dihalaman kantor camat SBH, Rabu (16/10).

Menurutnya, agar kegiatan sosialisasi germas ini tidak hanya bersifat seremonial, OPD dan Pemerintahan Nagari harus ikut andil, program germas agar dimasukkan kedalam anggaran belanja masing-masing sehingga instruksi presiden tentang germas ini dapat teraktualisasi lebih nyata.

Salah satu program germas adalah konsumsi sayur dan buah, hal ini katanya bisa diprogramkan dalam kegiatan PKK Nagari bagaimana meningkatkan minat masyarakat untuk menanam sendiri sayur dan buah di halaman pekarangan rumah.

“Menanam sayur dan buah bisa kita lakukan di halaman rumah, ini adalah salah satu langkah konkrit kita untuk mendukung germas,” tuturnya.

Ia berharap dengan program ini ada dampak perubahan yang terjadi di masyarakat tentang kesadaran hidup sehat tersebut.

“Germas harus terus dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi dan kampanye namun harus ada tindak konkrit, program nyata bagaimana secara konsisten menindak lanjuti melalui upaya nyata,”jelas Wabup.

Sejalan dengan program Germas pemerintah pun terus berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan, diantaranya dengan melakukan penambahan puskesmas, tenaga medis hingga penyuluh kesehatan bagi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sumbar yang diwakili oleh Kasi Tata Lingkungan Resmanto mengatakan, diantara kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya hidup sehat adalah melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari, konsumsi sayur dan buah minimal 5 porsi setiap hari, periksa kesehatan secaa rutin minimal sekali 6 bulan, tidak merokok dan gunakan jamban sehat.

Semantara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan, Novirman menyebutkan kebanyakan angka kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular. Diantara penyakit tidak menular itu seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes, asam urat, dan kolesterol. Penyakit tersebut katanya, dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat.

“Oleh karena itu pemerintah berupaya untuk melakukan kegiatan kampanye dan sosialisasi germas ini,” cetusnya.

Ia mengatakan, dengan sosialisasi dan kampanye germas ini, diharapakan masyarakat solok selatan dapat hidup sehat, sehingga angka harapan hidup masyarakat solok selatan bisa rata-rata 72 tahun. (rilis/man)*.
 
Top