JA.com, Tanah Datar (Sumatera Barat)--
Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tanah Datar Belajar memasak Pangek Simawang, Rabu (30/10) di Nagari Simawang, Kecamatan Rambatan. Yang mereka pelajari adalah bagaimana cara membuat Pangek Ikan Bilih dan Sasau. Tujuannya, untuk melestarikan makanan khas daerah Simawang tersebut, dan Tanah Datar secara umum.

Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Tanah Datar Ny. Retri Zuldafri Darma menyatakan, makanan atau lauk yang kaya akan bumbu dan rempah ini sangat digemari masyarakat setempat bahkan ada yang datang dari daerah lain hanya untuk mencari dan menikmati kuliner yang dikenal pangek Simawang ini.

"Diolah dengan bumbu gulai biasa seperti cabe merah, bawang merah dan putih, ketumbar, asam kandis dan berbagai rempah lain ini akan menghasilkan cita rasa pedas asam dan daging ikannya juga empuk," katanya.

Ny. Retri Zuldafri Darma sengaja mengajak dua puluh dua (22) organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Tanah Datar bidang ekonomi dan koperasi, seperti Persit Kodim 0307 Tanah Datar, Bhayangkari Polres Tanah Datar, Adhi Yaksa Dharma Karini Kejari Tanah Datar, Pengadilan Negeri Batusangkar dan lainnya ini belajar memasak pangek Simawang tersebut, Rabu (30/10) di Nagari Simawang Kecamatan Rambatan.

"Pangek khas Nagari Simawang merupakan makanan tradisional yang patut dilestarikan. Saat ini makanan khas tradisional kita sudah mulai tergerus dengan makanan-makanan olahan lainnya, sehingga generasi penerus kita saat ini sudah banyak yang tidak mengenal lagi makanan-makanan tradisional yang ada di daerah kita sendiri,"katanya.

Ia berharap, perlunya upaya untuk semakin memperkenalkan kuliner tradisional kepada keluarga salah satunya pangek Simawang. Ia juga mengajak kepada kaum ibu-ibu untuk mempelajari bagaimana cara membuat pangek tersebut, sehingga dapat diwariskan kepada anak cucu.

Kegiatan ini diikuti 25 orang dari pengurus organisasi wanita, 1 dari utusan organisasi wanita dan para ibu-ibu dari kenagarian Simawang.

Sebelumnya Wali Nagari Simawang Eriatman ucapkan rasa syukur dan bangga karena GOW punya perhatian terhadap kuliner Pangek Simawang dan mau belajar cara membuatnya.

"Kalau dari sejarah Pangek, kalau lagunya Pangek Sumpu, namun yang menjual banyak orang Simawang dan Ombilin, dan pemasaran Pangek ini dahulunya sampai ke daerah Dumai, Pekanbaru, Jambi hingga Jakarta, kalau untuk dikirim jauh ke daerah luar biasanya pemberian garam agak dilebihkan agar Pangek lebih tahan lama. Cita rasa khasnya, asam yang dipergunakan adalah asam camin-camin atau Asam Cermai," tambah Eriatman.

Sementara itu, Kabid Gender dan Pemberdayaan Perempuan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sri Hastuti mengatakan, jika pangek ini dahulunya bahan bakunya Ikan Sasau, namun saat ini habitatnya di Danau Singkarak sudah mulai terancam punah karena tidak adanya penangkaran secara khusus begitu juga Ikan Bilih.

"Besar harapan kita depannya, terkait kelangkaan Ikan Sasau dan Bilih, bagaimana hal ini bisa menjadi perhatian bersama sehingga kelestarian ikan-ikan asli Danau Singkarak dapat dijaga dan dilestarikan," tutup Sri Hastuti. (MG)
 
Top