JA.com, Pasaman Barat (Sumatra Barat)--Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto bersama rombongan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 3 Sumatera Barat dan Dinas Perhubungan Pasbar, melakukan survey lokasi untuk rencana pembangunan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaran Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang di Basecamp, Kecamatan Kinali, Kamis (20/10/2022).

Risnawanto berharap proses pembangunan jembatan timbang seluas 9000 m itu berjalan dengan lancar. Ia menyebutkan, bahwa keberadaan jembatan timbang di Pasbar sangat dibutuhkan, sebab nantinya jembatan timbang tersebut akan memberantas pelanggaran truk Over Dimension Over Loading (ODOL) dan meminimalisir kerusakan jalan dan fatalitas kecelakaan.

"Hari ini kita meninjau langsung ke lapangan atau survey ke lokasi UPPKB atau yang kita kenal dengan jembatan timbang. Ini sudah lama diidam-idamkan masyarakat Pasbar. Pasalnya, di Kabupaten Pasaman Barat angkutan barang dengan muatan yang diindikasi melebihi kapasitas atau overload semakin banyak. Diharpakan dengan adanya jembatan ini nantinya dapat mengurangi kendaraan bermuatan lebih serta meminimalisir kerusakan jalan," ucapnya.

Sementara, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 3 Sumbar Ardono mengucapkan terima kasih kepada Pemda Pasbar melalui bupati dan wakil bupati serta jajaran yang telah menerima dengan baik kunjungannya ke Pasbar dan survey lapangan yang dilakukan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan niniak mamak Kinali, yang bersedia menyerahkan lahannya untuk dilakukan pembangunan jembatan timbang.

"Kami berterimakasih, bahwa kunjungan lapangan ini diterima dengan baik oleh Bapak Bupati dan Wakil Bupati serta jajaran. Serta kepada niniak mamak yang berada di wilayah calon lokasi UPPKB, dengan ketentuan bersedia menyerahkan lahannya untuk pembangunan sesuai proses yang dilakukan," ujarnya.

Kedepan lanjutnya, semoga terwujud satu unit pelaksana tugas yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap angkutan barang agar tidak melakukan pelanggaran. Adanya pembangunan jembatan timbang, juga akan memberikan banyak manfaat seperti menjaga, meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, menjaga umur jalan serta menjaga kenyamanan dari kendaraan overload.

Ia menambahkan, proses hingga dilakukannya pembangunan sangat panjang, mulai dari pembuatan desain, usulan penganggaran yang diperkirakan mencapai 17 M dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), hingga terlaksananya operasional yang diperkirakan akan dilakukan di tahun 2024-2025.

Selain itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Pasbar Ade Putra memaparkan, dilahan seluas 3 hektar itu nantinya bukan hanya dibangun jembatan timbang, tetapi lengkap dengan sarana dan prasarana seperti terminal barang, rest area dan lainnya. Setelah melakukan peninjauan lokasi rencana jembatan timbang itu, tim berkesempatan meninjau lokasi angkutan penyebarangan di Katiagan Mandiangin untuk meningkatkan sarana dan prasana penyebarangan sungai.

"Kepala balai BPTD menyarankan agar Pemkab Pasaman Barat mengajukan proposal dan dilengkapi FS (Fisibilty Study) ke Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari APBN," simpulnya. (WZ-MG)
 
Top